Din Syamsuddin Kecam Bullying Terhadap Siswi SD Berjilbab

Ketua PP Muhammadiyah yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin mengecam tindakan
’bullying’ yang dilakukan oleh beberapa anak-anak sekolah dasar terhadap
salah satu temannya sendiri di Bukittinggi, Sumatera Barat.

“Saya sudah
melihat videonya dan itu sangat memprihatinkan, apalagi semuanya
dilakukan oleh anak-anak,” kata Ketua MUI, Din Syamsuddin di Jakarta,
Selasa. Menurutnya, tindakan seperti ini jangan sampai ada yang terulang
kembali, karena bisa menjadi contoh buruk bagi anak-anak lainnya.

“Jangan sampai terulang, ini semua tanggung jawab bersama, mereka masih
anak-anak,” ujarnya. Ia mengatakan, pelajaran agama perlu diberikan
lebih dalam lagi, terutama terkait tentang perilaku sehari-hari. Din
menyayangkan korban dalam kekerasan tersebut adalah anak wanita
berjilbab, ditakutkan nantinya isu bisa berkembang kemana-mana melalui
peristiwa ini.

Ia mengimbau seluruh guru dan orang tua murid ikut
mengawasi langsung kegiatan anak sehari-hari. “Kegiatan keagamaan perlu
lebih ditingkatkan dan diawasi, guna menghindari kejadian bullying,”
tuturnya. Semua elemen masyarakat diminta ikut menjaga ketertiban dunia
pendidikan, supaya bisa mencegah tawuran dan bullying

Sebuah video yang diunggah di kanal YouTube
kembali membuat heboh. Dalam sebuah tayangan berdurasi 1 menit 52 detik
terlihat seorang anak perempuan berseragam sekolah dasar tengah
dianiaya oleh teman-temannya.

Video yang diduga kuat diambil di
sebuah ruangan kelas itu memperlihatkan murid wanita yang mengenakan
kerudung tersebut ditendang dan dipukuli bergantian oleh teman-temannya
di sudut ruangan.

Penganiayaan antara lain dilakukan seorang
murid perempuan lainnya dengan menendang tubuh korban. Selanjutnya,
sejumlah murid laki-laki secara bergantian memukul dan menendang korban
sembari meloncat. Sementara korban yang tersudut hanya bisa menahan
pukulan sambil menangis.

Dari celetukan dan teriakan di ruangan
itu, terdengar jelas mereka kompak untuk ‘menghukum’ korban atas alasan
yang belum diketahui. Dalam bahasa dan logat Minangkabau yang kental,
para bocah itu terus memberi semangat teman-temannya memukul korban.

taruih… taruih… (terus… terus..),” teriak mereka yang ada di ruangan itu menyemangati temannya yang tengah memukul korban.

kapalo.., kapalonyo… (kepala… kepalanya),” ujar suara lain berusaha mengarahkan.

Sepanjang
tayangan video yang diunggah pada Sabtu 11 Oktober 2014 itu, juga
terdengar celetukan-celetukan kasar dari suara perempuan dan laki-laki
yang tak pantas diucapkan bocah seusia mereka.(sp)