Tinggi Hilal Diatas 2 Derajat, 1 Syawal 1435 H Akan Bersamaan

Yogyakarta- Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui
Majelis Tarjih dan Tajdid telah menetapkan awal syawal 1435 H yang akan
jatuh pada hari Senin 28 Juli 2014. Berbeda dengan awal Ramadhan yang
Pemerintah memutuskan berbeda dengan Muhammadiyah, maka 1 Syawal 1435 H
Pemerintah diyakini akan menetapkan sama dengan keputusan Muhammadiyah.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP
Muhammadiyah Oman Fathurohman didampingi Ketua PP Muhammadiyah Yunahar
Ilyas dalam konferensi pers mengenai pernyataan resmi penentuan awal 1
Syawal 1435H, di gedung PP Muhammadiyah, Jl. Cik Di Tiro No.23,
Yogyakarta, Jum’at (18/7). Dalam keterangannya Oman menjelaskan, tinggi
Hilal atau piringan bulan yang terpantul sinar Matahari pada saat
tenggelamnya Matahari tanggal 27 Juli 2014 adalah sebesar 3,6 derajat
dan masih di atas ufuk. Dengan demikian menurut perhitungan hisab
Imkanurukyat Pemerintah yang mensyaratkan tinggi hilal 2 derajat, maka
menurut Oman Fathurohman kriteria pemerintah sudah terpenuhi  dan
diyakini pemerintah akan menetapkan 1 syawal 1435H pada 28 Juli 2014.
“3,6 derajat itu tinggi hilal apabila dilihat dari Yogyakarta, apabila
dilihat dari Banda Aceh, maka tinggi bulan sebesar 2,1 derajat artinya
masih juga memenuhi kriteria yang ditetepkan pemerintah,” jelasnya.

Oman Fathurohman mengunkapkan, Muhammadiyah yang menggunakan hisab
hakiki wujudul hilal, tidak mensyaratkan ketinggian hilal. Untuk
Muhammadiyah jelas Oman, setelah terjadi Ijtima’ atau konjungsi dan
bulan telah mengejar matahari, serta saat matahari tenggelam bulan masih
ada di atas ufuk, maka kriteria telah terpenuhi dan esoknya telah masuk
bulan baru.

Sementara itu ketua PP Muhammadiyah Yunahar Ilyas menghimbau pawa warga
Muhammadiyah dan juga masyarakat umum untuk menjadikan momentum 1
Syawal 1435 H, sebagai jalan untuk kembali merajut persaudaraan yang
mungkin sedikit terganggu akibat tensi pilpres yang cukup tinggi. “Saya
berharap Idul Fitri ini menjadi momentum untuk kembali menjalin ukhuwah,
dan melupakan segala pertentangan yang mungkin terjadi karena Pilpres,”
tegasnya.[sp/muh.or.id]