Sikap Resmi NU Terkait Pilpres 2014

 

Jakarta- Menjelang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2014, ormas
Nahdlatul Ulama (NU) kembali diseret-seret dalam proses tersebut.

Namun,
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menegaskan, NU sebagai organisasi
tidak layak diperalat untuk menjadi sekadar tim sukses.

“Yang
didukung NU bukan sekadar kandidat, melainkan proses penyelenggaran
pemilihan yang jujur, adil, dan bermartabat,” ujarnya dalam rilis yang
diterima ROL, Ahad (1/6).

Sikap PBNU jelas dan tegas,
kata Siroj, yakni tidak berpolitik praktis. Tak satu pun yang akan
mendapat stempel NU. Kalaupun ada pihak-pihak yang membawa-bawa NU untuk
dijadikan komoditas politik, sudah pasti itu tidak lebih dari sekadar
klaim.

Ia mengimbau warga NU untuk memilih pemimpin yang mampu
menjadi solusi bagi Indonesia. Warga NU harus menggunakan hak pilih
secara bertanggung jawab.

“Tanggung jawab itu terus berlangsung
hingga setidaknya lima tahun mendatang. Baik buruknya bangsa ini, ada di
tangan kita sendiri,” tegasnya.

Sebab, pemilihan presiden hanya
merupakan satu tahap saja dari rangkaian pembangunan Indonesia. Menurut
Siroj,  jauh lebih penting bagi PBNU untuk mengawal dan mengawasi
pemerintahan terpilih.

“Saya akan berdiri di depan dan pasang
badan jika presiden dan wakil presiden terpilih nanti tidak bekerja
untuk kedaulatan rakyat. Jadi, tidak hanya 9 Juli yang penting, jauh
lebih penting adalah hari-hari panjang sesudahnya,” tandasnya. [sp/rol]