Hasil Tanwir Aisyiyah: Tujuh Rekomendasi Capres 2014

 

Tanwir II Aisyiyah yang berlangsung selama tiga hari ditutup Ahad
siang (8/7) oleh Ketua Umum PP Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini.
Tanwir ini diikuti oleh 276 anggota dan ungdan dari 33 provinsi. Hasil
dari Keputusan Tanwir II ’Aisyiyah menghasilkan rekomendasi kebangsaan
yang ditandatangani Ketua Umum PP ‘Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini
dan Sekretaris Umum Dyah Siti Nuraini.
 
Rekomendasi tersebut berisi  tujuh poin penting yang dibacakan oleh
Sekretaris Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Rohimi Zamzam. Dalam salah satu poin
yakni poin keenam, Aisyiyah mendesak kepada Presiden dan Wakil Presiden
terpilih untuk melakukan tindakan-tindakan strategis yaitu, secara
lebih serius menjalankan kebijakan yang berpihak pada kepentingan
kelompok perempuan antara lain  penyediaan laoangan kerja dan
perlindungan pada tenaga kerja perempuan.
Selanjutnya, menyediakan anggaran yang proporsional bagi kepentingan
perempuan dalam segala bidang, menjalankan kebijakan affirmative action
keterwakilan perempuan di lembaga-lembaga publik, menjalankan kebijakan
yang memberikan rasa aman dan perlindungan kepada semua warga Negara
dari tindak kekerasan apapun dan menindak tegas pelaku tindak kekerasan
terhadap perempuan dan anak, menindak tegas pelaku korupsi dan
memberikan hukuman yang berdampak pada efek jera para koruptor.

Dalam
rangka menyongsong abad kedua Aisyiyah harus terus menerus melakukan
pendidikan politik kebangsaan secara berkelanjutan dan menyiapkan
kader-kader Aisyiyah untuk menjadi pemimpin bangsa di masa depan.
Kesemuanya itu dalam rangka mewujudkan dan melaksanakan citacita
Aisyiyah terwujudnya masyarakat yang maju, adil, makmur, bermartabat dan
berdaulat.

Selanjutnya pada rekomendasi kebangsaan di poin
ketujuh, Aisyiyah meminta kepada anggota legislatif yang terpilih dalam
periode tahun 2014-2019 agar menjalankan amanah, tanggungjawab dan
bekerja secara sungguh-sungguh  menjalankan peran dan fungsi untuk
kepentingan rakyat.

‘’Saya berharap anggota legislatif bisa
mencontoh model permusyawaratan Aisyiyah seperti ibu-ibu Aisyiyah yang
selalu bersemangat dan luar biasa selama mengikuti Sidang Tanwir II
Aisyiyah di Surakarta ini. Meskipun sidang dimulai dari pukul 08.00 dan
berakhir sekitar pukul 23.00 masih tetap bersemangat dan memberikan
ide-ide dan pikiran yang brilian dan maju,’’kata Noordjannah. [sp/rol]