Hadis “Doa Berkah Rajab dan Sya’ban Itu Dhoif

أَخْبَرَنَا أَبُو عَبْدِ اللهِ الْحَافِظُ، أَخْبَرَنَا أَبُو بَكْرٍ مُحَمَّدُ بْنُ الْمُؤَمَّلِ، حَدَّثَنَا الْفَضْلُ بْنُ مُحَمَّدٍ الشَّعْرَانِيُّ، حَدَّثَنَا الْقَوَارِيرِيُّ، حَدَّثَنَا زَائِدَةُ، حَدَّثَنَا زِيَادٌ النُّمَيْرِيُّ، عَنْ أَنَسٍ، قَالَ: – كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ §إِذَا دَخَلَ رَجَبَ، قَالَ: ” اللهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ، وَشَعْبَانَ، وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ”

“Dari Anas Radliyallahu ‘anhu, Anas berkata:Ketika Nabi saw masuk bulan rajab Nabi saw berdoa:” Ya Allah semoga Engkau anugerahkan berkah kepada kami di bulan rajab dan sya’ban dan antarkan kami ke bulan ramadlan”

Hadis diatas diriwayatkan oleh al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman (III:357) dan Fadlailul Awqat (104-105). Ath-Thabrani dalam al-awsath (IV:189), serta Ibnu as-Siniy dalam ‘Amal al-Yawm walllaylah (hlm 399), Ibn Abi ad-Dunya dalam Fadlal ar-Ramadlan (hlm. 24), serta al-Bazzar dalam Musnadnya (I:402) serta Ahmad bin Hanbal dalam Musnadnya (III:70-71). Seluruh periwayatan para ulama diatas meriwayatkan hadis di atas melalui satu sumber yang sama yaitu Zaidah bin Abi ar-Raqqad. Hadis di atas diriwayatkan melalui satu jalur nama ini sehingga yang bersangkutan dinilai “tafarrada bih”,menyendiri dalam periwayatnnya.
Para ulama hadis mempersoalkan kredibiltas Zaidah. Al-Bukhari menilainya sebagai “munkarul hadis”, hadisnya tertolak. Karena Zaidah dinilai sebagai munkar, Ibnu Hibban berkata “orang-orang yang tertolak hadisnya meriwayatkan hadis dari orang-orang yang terkenal(tetapi) hadisnya tidak digunakan hujjah dan tidak dikutip kecuali untuk tujuan i’tibar saja. Berkata al-Hakim Abu Ahmad, “Hadis Zaidah tidak berharga”
Lihat juga Sumber Bacaan: at-Taarikh al-Kabiir (III:433); al-Jarh wat Ta’dil (III:316); al-Majruhiin (I:386); Tahdzib at-Tahdziib (III:130-131).