Sikap Organisasi-Organisasi Islam tentang Pemilu Legislatif: dari Muhammadiyah, NU, MIUMI, Syarikat Islam, Hizbut Tahrir hingga FPI

Pemilihan
Umum (Pemilu) Legislatif tinggal menunggu beberapa jam lagi, 9 April 2014 merupakan hari yang
menentukan bagi masa depan Indonesia dalam 5 tahun ke depan. Hiruk pikuk, ramai
dan riuh kampanye partai-partai yang berkompetisi pun telah usai, para calon
legislatif telah menyampaikan visi misi dan janji-janjinya kepada rakyat
Indonesia. Semoga siapapun wakil rakyat yang terpilih nanti bisa membawa aspirasi
rakyat kecil dan membawa perubahan bangsa dan negara Indonesia menuju negara
yang baldatun thoyyibatun warobbuun
ghofur
. Amin

Moment
akbar ini disikapi berbeda-beda oleh organisasi-organisasi Islam. Disini website sangpencerah.id merangkum press
release dan pernyataan sikap organisasi-organisasi Islam yang ada di Indonesia,
seperti Muhammadiyah, NU, Persis, MIUMI, Hizbut Tahrir, FPI, MMI, Jamaah
Anshorut Tauhid dan lain sebagainya. Berikut sikap organisasi-organisasi Islam
terkait dengan Pemilu Legislatif:

Persyarikatan
Muhammadiyah

melalui press releasenya menghimbau kepada seluruh rakyat Indonesia khususnya
yang memiliki hak pilih, hendaknya menggunakan hak politiknya secara cerdas dan
bermartabat, menjunjung tinggi kejujuran dan kebersamaan, serta terus mengawasi
para wakilnya yang telah dipilih agar benar-benar menjalankan amanat dengan sebaik-baiknya.
Rakyat harus memiliki kedaulatan moral dan politik dalam menentukan para
wakilnya, serta tidak boleh terkecoh oleh permainan politik yang menjual citra
dan janji-janji politik murahan yang tidak sejalan dengan kenyataan. (www.muhammadiyah.or.id)

Nahdatul
Ulama

bersama badan otonomnya yaitu GP Nashor IPNU, ISNU seperti yang di kutip oleh satujurnal.com  menyatakan siap mensukseskan
Pilihan Umum Legislatif serta menyerukan agar pemilih menggunakan hak
konstitusinya di bilik pemilu. Dan memilih calon legislatif sesuai dengan
pilihannya masing-masing serta menciptakan suasana aman dan damai dalam pemilu.

Sementara
itu, MIUMI (Majelis Intelektual Ulama
Muda Indonesia)
menghimbau  seluruh kaum Muslimin untuk menggunakan
hak pilihnya, dengan niat ibadah dan berdakwah untuk membantu saudara-saudara
kita yang berjuang dari dalam sistem pemerintahan dalam memperjuangkan aspirasi
Islam dan mencegah kemunkaran dan kezaliman terhadap umat Islam. Dan memilih
caleg Muslim yang dikenal sebagai yang terbaik dalam hal iman, keshalehan, dan
taqwanya. Memahami dengan arif dan bijaksana segala bentuk perbedaan
ijtihadiyah dalam melaksanakan perjuangan Islam di Indonesia, agar perbedaan
itu tidak dimanfaatkan untuk memecah belah dan mengadu domba para pengemban
dakwah dan melemahkan kekuatan umat Islam. (Seruan Politik 2014 MIUMI
yang di release oleh Hidayatullah.com)

Di
fihak lain, Majelis Mujahidin Indonesia
menyatakan bahwa Pemilu yang merupakan hak setiap warga negara yang memiliki
hak pilih, adalah hal yang Mubah. Artinya, menggunakan hak pilih di dalam
Pemilu Tidak Wajib, dan menghindarinya (tidak menggunakan hak pilih) Tidaklah
Haram. (www.majelismujahidin.com)

Forum
Umat Islam (FUI)

dalam press releasenya yang disampaikan oleh Ustadz Muhammad Al-Khathtaht
menyampaikan Pemilu merupakan sensus pejuang dan pendukung NKRI yang baldatun
thoyyibatun warobbun ghofur serta pertaruhan dengan orang-orang kafir,
sekularisme, kapitalisme dan liberalisme. FUI menyerukan untuk tidak memilih
partai sekuler, dan memilih partai partai islam seperti PKB, PPP dan PKS serta
caleg-calek yang memberjuangkan syariah menuju NKRI bersyariah serta tidak
golput. (www.suara-islam.com)

Wahdah
Islamiyah

dalam penjelasannya mengenai pemilihan umum menyatakan bahwa pemilu oleh para
ulama digolongkan sebagai sebuah kemafsadatan yang terpaksa ditempuh. Karenanya
ia tidak dapat diklaim sebagai metode pilihan untuk menegakkan dien ini,
apalagi jika dianggap sebagai tujuan. Oleh karena itu, seyogyanya kaum muslimin
tetap mengkonsentrasikan diri untuk melanjutkan gerakan da’wah dan tarbiyah
yang berkesinambungan. (www.wahdah.or.id)

Syarikat
Islam
melalui
Ketua Umummya,  H Rahardjo Tjakraningrat
menyatakan bahwa DPP Syarikat Islam meminta kepada anak bangsa agar menghormati
konstitusi dalam hajat demokrasi kebangsaan meminta agar semua warga yang
memiliki hak pilih, dapat menggunakan dengan baik pada hari pencoblosan.
(www.hidayatullah.com)

Front
Pembela Islam (FPI)

di dalam seruannya yang disampaikan oleh Habib Rizieq Sihab bahwa Sukseskan Pemilu
2014 dengan pemenangan Islam dengan memilih caleg syariah dari partai manapun. Dan
mengawasi setiap tempat pemungutan suara dan mengawal ketat pelaksanaan pemilu
yang jujur dan adil dan memelihara persatuan Islam dan menjaga keamanan dan
menolak segal bentuk provokasi adu domba umat Islam  (www.fpi.or.id)

Di
fihak lain, Hizbut Tahrir Indonesia mengatakan wakalah 
dalam aktivitas pengawasan atau koreksi terhadap pemerintah maka hukumnya
boleh, selama tujuannya adalah untuk amar makruf dan nahi mungkar. Wakalah
untuk melakukan aktivitas ini merupakan wakalah yang sah sebab tujuannya
merupakan aktivitas yang disyariatkan yaitu amar makruf dan nahi mungkar.
Karena itu, pencalonan anggota Dewan Legislatif dalam rangka melaksanakan amar
makruf dan nahi mungkar secara syar’iy adalah boleh selama memenuhi
syarat-syarat syar’inya. Hukum kebolehan ini bukan berlaku mutlak, akan tetapi
memiliki syarat-syarat tertentu. (www.hizbut-tahrir.or.id)

Mewakili
 golongan kaum muda, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI)
mengajak seluruh masyarakat Pemilih dalam Pemilu 2014 agar memilih calon wakil
rakyat yang patriotik, berintegritas, dan kompeten. Hal ini disampaikan Ketua
Pokja Pengawalan Pemilu PP KAMMI Romidi Karnawan, S.Pd.I dalam siaran persnya.
Romidi mengajak seluruh masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya, dan memilih
wakil rakyat untuk Indonesia dengan kriteria Patriotik, Berintegritas, dan
Kompeten. Inilah saatnya rakyat Indonesia memilih dengan pertimbangan
ke-Indonesia-an, bukan semata pertimbangan primordialisme seperti kesukuan,
sentimen agama, apalagi karena tawaran, dan pemberian uang. (www.kammi.or.id)

Sementara
itu Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar
Muhammadiyah (IPM) Jawa Timur
sebagaimana yang disampaikan oleh Fendi
Fradana – Ketua Umum PW IPM Jatim menyerukan para pemilih pemula untuk menggunakan hak pilihnya. “Ikatan Pelajar
Muhammadiyah Jawa Timur menyerukan pada setiap pelajar yang sudah punya hak
pilih untuk memilih calon legislatif dan partai yang peduli dan memperjuangkan
hak-hak pelajar”
ujarnya kepada sangpencerah.id

Itulah
berbagai pernyataan sikap dari beberapa organisasi-organisasi Islam yang ada di
Indonesia terkait dengan Pemilihan Umum Legislatif yang akan di laksanakan
besok tanggal 9 April 2014. Bagaimana sikap anda? Pilihan ada di masing-masing
Individu, dan hendaknya kita saling menghormati dalam perbedaan pilihan dan
mengedepankan Ukhuwah Islamiyah. Dan
pastinya kita semua mengharapkan pemilu ini berjalan aman, lancar dan kondusif
demi terwujudnya Negara Republik Indonesia yang baldatun thoyyibatun warobbun
ghofur. Wallahu ‘alam bis showab. (zuh)