Empat Butir Hasil Deklarasi Aliansi Nasional Anti-Syiah

Bandung – Deklarasi Aliansi Nasional Anti Syiah di Cijagra, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung, Ahad (20/4), menghasilkan empat butir kesepakatan. Keempat butir kesepakatan tersebut tertuang dalam pernyataan komitmen dan tekad para ulama.

Kesepakatan ditandatangani oleh Ketua Pengurus Harian KH Athian Ali, Ketua Dewan Pakar KH Atip Latiful Hayat dan Ketua Majelis Syuro KH Abdul Hamid Baidlowi. Dalam butir yang pertama yakni, menjadikan lembaga ‘Aliansi Nasional Anti Syi’ah’ sebagai wadah dakwah amar ma’ruf nahi munkar.
Kedua, memaksimalkan upaya preventi, antisipatif, dan proaktif membela dan melindungi umat dari berbagai upaya penyesatan akidah dan syari’ah yang dilakukan oleh kelompok Syi’ah di Indonesia.
Dalam butir ketiga adalah menjamin ukhuwah islamiyah dengan berbagai organisasi dan gerakan dakwah di Indonesia untuk mewaspadai, menghambat dan mencegah pengembangan ajaran sesat Syi’ah.
“Yang terakhir, mendesak pemerintah agar segera melarang penyebaran faham dan ajaran Syi’ah serta mencabut izin seluruh organisasi, yayasan, dan lembaga yang terkait dengan ajaran Syi’ah di seluruh Indonesia,” kata Ketua Pengurus Harian KH Athian Ali saat membacakan deklarasi di Masjid Al-Fajr, Cijagra, Kota Bandung.
Deklarasi ini dihadiri oleh, KH Abdul Hamid Baidlowi pengasuh Ponpes Al-Wahdah Lasem Rembang, KH Muslim Ibrahim Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh, KH Muhammad Said Abdus Shamad tokoh Muhamadiyah Makasar, KH Maman Abdurrahman Ketua Umum Persatuan Islam (Persis), KH Abdul Muis Abdullah Ketua MUI Balikpapan.
Kemudian, KH Ahmad Cholil Ridwan sesepuh Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII), Habib Zain Al-Kaff pengurus MUI Jawa Timur, KH Nuruddin A Rahman pengasuh Ponpes Al-Hikam Bangkalan, KH Muhammad Alkhaththath Sekjen Forum Ummat Islam, Farid Ahmad Okbah Ketua Islamic Center Al-Islam Bekasi, Muhammad Baharun Ketua MUI Pusat dan KH Athian Ali Ketua Forum Ulama Ummat Indonesia. [sp/republikaol]