Prof. Dr. Asmuni MA: Anggota Muhammadiyah Jangan Golput

asmuni
Batubara – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Utara (Sumut) Prof Dr Asmuni MA  mengatakan, anggota Muhammaadiyah jangan ada yang golongan putih (Golput). Pemilu 9 April 2014 harus sukses. Meski tidak melakuakan politik praktis dan tidak juga berorientasi kepada partai politik manapun, Muhammadiyah berkomitmen kelancaran Pemilu harus terlaksana. Pemilu akan menghasilkan wakil-wakil yang amanah. Karenanya pilihlah wakil yang dipercaya mampu mengemban tugas dan fungsinya sebagai anggota legislatif, ujar Prof Dr Asmun I di hadapan ratusan anggota Muhammadiyah Batubara pada acara silaturrahim di Mesjid Takwa Simodong Kecamatan Sei Suka Minggu (26/1).
Di sisi lain, Prof Asmuni juga mengingatkan kembali pesan pendiri Muhammadiyah 1912, Kh Ahmad Dahlan. Sesuai maksud dan tujuannaya dalam Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART), Muhammadiyah didirikan menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakast Islam sebenarnya. Salah satu sektor utama yang digiatkan mencapai maksud tujuan itu adalah mengembangkan pendidikan.
Sampai kini sudah 172 unit perguruan tinggi Muhammadiyah di seluruh tanah air. Belum lagi tingkat dasar, sejak TK, SD, SMP dan SMA. Kemajuan tidak akan diperoleh tanapa melalui ilmu pengetahuan. Dan ilmu pengetahuan itu senantiasa berkembang sesuai aproses perkembanagan alam. Siapa yang tidak mau atau berhenti belajar. Mudah-mudahan akan ketinggalan. Karenanaya, anggota Muhammadiyah dari berbagai daerah di Suimut diundang untuk melanjutkan pendidikan putra-putrinya pada peerguruan tinggi Muhammadiyah. Dan bila memang sudah memungkinkan, daerah Muhammadiyah juga dibenarkan mendirikan perguruan tinggi, ujar Prof Asmuni yang juga dosen IAIN Suimut tersebut.
Ketua PWM Sumut itu juga mengIsyaratkan agar setiap ranting, cabang dan daerah MUhammadiyah menggIatkan pengajian silaturrahim, apakah setiap minggu atau bulanan. Melalui pengajian silaturrahim tersebut, wawasan akan semakin luas, kekuatan dan keteguhan iman dan takwapun semakin tidak tergoyahkan dan pada akhirnya Insya Allah akan meraih apa yang didambakan, yakni, Mardhotillah, katanya.
Sebelumnya, Ketua Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Batubara Junaiidi Raju menguraaikan sejarah berdirinya Muhammadiyah di daerah yang mekar dari Asahan pada 8 Desember 2006 itu. Saat jadi daerah baru, di Batubara baru hanya ada dua cabang. Sesuai AD ART, didirikan satu cabang lainnya, yakni Limapuluh. Dan apada masa bakti 2010 – 2015 sudah diprogramkan membentuk dua cabang baru, yakni,. Kecamatan Sei Suka yang selama ini bergabung dengan Indrapura dan Cabang Sei Balei yang bergabung dengan Tanjung Tiram.
Dengan demilkian , Muhammadiyah Batubara akan menjadi lima cabang, ujar Junaaiidi Raju. Acara yang dipandu Sekretaris PDM Batubara Yusri Misnan itu diawali pembacaan Alquran oleh Intan dan menyanyikan Indonesia Raya, Mars Muhammadiyah dan Mars Aisyiah oleh siswa MIS Muhammadiyah Simodong.[sp/tabligh.or.id]