Pola Gerakan Kristenisasi Sudah Berubah

Pola gerakan Kristenisasi di Indonesia sudah berubah. Misi Kristenisasi Indonesia sudah beralih menjadi Indonesia Kristen. pada pola gerakan kristenisasi, masyarakat di Indonesia menjadi objek dari para missii Kristen. Lewat pola gerkan Indonesianisasi, umat Kristen menjadi objek dari pada missi yang berusaha memadukan ajaran Kristen dengan budaya lokal.
Bagaimana umat Islam memandang gerakan ini? Bagaimana seharusnya sikap para mubaligh dalam membaca pola gerakan baru ini? Bagaimana pula sikap Muhammadiyah menghadapi gerakan baru yang terkesan lebih santun, tetapi sesungguhnya menjadi tantangan berat penyebaran dakwah Islam?
Berikut ini petikan wawancara Mu’arif dari Suara Muhammadiyah dengan Prof. Dr. Faisal Ismail, M.A., Guru besar Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, baru-baru ini.
Masih relevankah isu Kristenisasi sebagai tantangan dakwah islam?

Kalau memang ada gerakan Kristenisasi yang ditunjukkan kepada orang-orang Islam, apalagi yang sudah taat beragama, dalam etika dakwah jelas tidak dibolehkan. Peraturan pemerintah juga melarang itu. Tetapi kalai memang gerakan tersebut ditujukan kepada kelompok “Islam abangan”, orang-orang yang kurang pendidikan, orang-orang yang hidup di bawah garis kemiskinan, itu memang menjadi tantangan tersendiri. Gerakan Kristenisasi memang harus ditolak, tetapi apa yang telah dilakukan oleh para misionaris belum dapat diikuti oleh para mubaligh. Selain kita menolak proses kristenisasi, kita sendiri memang harus mengoreksi diri. Terutama bagi para mubaligh, dalam upaya memberikan pelayanan sosial, pendidikan, dan kebutuhan hidup mereka. Kadang-kadang kita kurang memberikan perhatian kepada mereka. padahal, al-Quran telah menegaskan, jika kita kurang memperhatikan mereka, maka kita termasuk pendusta agama. Dengan melihat persoalan ini, jelaskan isu Kristenisasi masih relevan sebagai tantangan dakwah. hanya saja, kita sendiri memang perlu mengoreksi diri bagaimana seharusnya memberikan pelayanan terbaik kepada umat.

Bagaimana sebenarnya gerakan Islamisasi yang sudah berlangsung di indonesia?


Islam itu bisa dimaknai dalam arti ke dalam dan ke luar. Dalam arti ke dalam, Islamisasi adalah mengislamkan massa kita yang belum sesuai dengan agama Islam. Maksud belum sesuai di sini dalam tanda kutip. Istilahnya ‘Islam abangan’ yang perlu diislamisasikan. Islamisasi bisa juga dalam arti ke luar. Berdasarkan etika dakwah, kita memang tidak boleh menyebarkan agama kepada orang-orang yang sudah beragama, tetapi kalau menawarkan boleh saja. Gerakan Islamisasi di Indonesia sudah berjalan baik. Meskipun ada banyak hambatan, tetapi pada dasarnya gerakan Islamisasi di Indonesia sudah berjalan dengan baik.

Kalau boleh tahu, seperti apakah peta kristenisasi di Indonesia dewasa ini?


Saya sendiri tidak punya peta Kristenisasi di Indonesia. Mungkin di Salatiga masih kuat. Di Ungaran juga begituDi kedua tempat ini gerakan Kristenisasi masih solid. Nah, mestinya muhammadiyah punya data ini. Muhammadiyah kan gerakan dakwah yang sudah terbukti sukses mengantisipasi gerakan Kristenisasi di Indonesia.

Bagaimana pendapat bapak tentang ‘Indonesianisasi Kristen’?


Barangkali yang dimaksud ‘Indonesianisasi Kristen’ supaya agama Kristen dapat beradaptasi dengan budaya lokal. Setahu saya, dalam hal tenaga, memang ada upaya Indonesianisasi. Dulu, tenaga missionarisasi dari bangsa asing, sekarang sudah banyak dari warga pribumi. Pada waktu Alamsyah menjabat sebagai Menteri Agama, memang ada kebijakan berupa seruan agar para penyebar agama tenaga pribumi. Dalam hal ini, saya memandang ini termasuk konteks ‘Indonesianisasi’.

Indonesianisasi’ mungkin juga dapat berarti agar Kristen itu bisa beradaptasi dengan kebudayaan lokal. Bahkan, para missionaris diharuskan menguasai bahasa lokal untuk memudahkan proses adaptasi. Dengan demikian, gerakan ini bisa memiliki ruang gerak yang lebih luas untuk melakukan Kristenisasi di Indonesia.