Memetakan Potensi Keunggulan Persyarikatan Muhammadiyah untuk Kemajuan Bangsa

Bandung – Muhammadiyah Jawa Barat punya banyak prestasi, tetapi kita ingin ada inovasi-inovasi. Seperti  kita punya Rumah Sakit, tetapi kita ingin ada inovasi, tidaklah dengan luar negeri.  Di Jawa Barat juga Sumber Daya Manusia sangat banyak tetapi belum optimal, khususnya di bidang ekonomi.
Pernyataan tersebut disampaikan Ketua PWM Jawa Barat Ayat Dimyati dalam acara Seminar Sehari Peringatan Milad 104 H/101 M Muhammadiyah  di Hotel Horison Bandung, Sabtu (07/12). Seminar yang mengambil tema “Memetakan Potensi Keunggulan Persyarikatan Muhammadiyah untuk Kemajuan Bangsa”, ini menghadirkan Menko Ekonomi Hatta Rajasa.
Dalam kesempatan ini pula Ayat menyampaikan bahwa Muhammadiyah sesungguhnya sudah banyak kontribusinya terhadap bangsa. “Namun di Milad Muhammadiyah ke 101 ini kita ingin lebih meningkatkan peran kita dalam melayani ummat,” katanya
Sebagai salah satu Ormas Islam yang besar, Muhammadiyah ingin selalu bersyukur terhadap capaian-capaian yang ada. Dengan kesamaan tekad kita menurut Ayat, kita akan terus berbuat dan berkarya. Banyaknya kendala kemajuan bangsa ini menurut Ayat, bisa jadi salah satunya segala kemajuan ini tanpa dasar ketuhanan. Seharusnya seluruh ilmu yang ada ini disesuaikan dengan semangat ketuhanan, sebagaimana Muqodimah UUD 45.
Oleh karena itu, kalau selama ini Muhammadiyah sudah teruji di pendidikan dan kesehatan, maka kita kurang sukses dibidang ekonomi. “Tapi kita sudah mulai berjalan dalam menjalankan ekonomi, sehingga ke depan berbagai lembaga pendidikan juga bisa disokong olehsektor  ekonomi Muhammadiyah,” ungkapnya.
Menko Ekonomi Hatta Rajasa menyampaikan bahwa Muhammadiyah harus bisa melakukan potensi . Muhammadiyah punya potensi, punya modal sosial, dan punya SDM yang tangguh. Namun demikian Hatta pun menyampaikan bahwa Muhammadiyah memiliki kekurangan. “Bagi Muhammadiyah bagaimana mengubah kekurangan  itu menjadi peluang ke depan, “ katanya.
Dengan demikian menurut Hatta, Muhammadiyah akan bisa beradaptasi dengan segala perubahan zaman. Muhammadiyah kata Hatta saat ini harus menjadi agen of change. Muhammadiyah katanya harus bisa menjadi gerakan yang menginspirasi masyarakat.
Yang menjadi kunci bagi Muhammadiyah adalah melakukan integrasi potensi yang ada. Dengan terintegrasinya potensi Muhammadiyah, Muhammadiyah akan siap menghadapi pasar ASEAN. Indonesia ke depan akan menjadi basis produksi. Dengan kata lain katanya akan terjadi pergerakan barang, termasuk gerakan skill manusia.
Di tengah kondisi itu kata Hatta, Muhammadiyah harus menyiapkan diri untuk berpartisipasi. “Muhammadiyah akan menjadi bagian dari pemain globalnya Indonesia,” jelasnya. [roni]