Peresmian SD Muhammadiyah Imam Syuhodo Oleh Pak Din Syamsuddin


Sukoharjo – Pondok Pesantren Muhammadiyah Imam Syuhodo menggelar
Tabligh Akbar dalam rangka serah terima wakaf dan peresmian gedung SD
Muhammadiyah Imam Syuhodo di Komplek Qatar Charity Kampus II Pondok Pesantren
Muhammadiyah Imam Syuhodo Blimbing Sukoharjo Jawa Tengah, pada Ahad 25 Agustus
2013. Acara ini sekaligus sebagai silaturrahmi akbar warga Muhammadiyah se-Cabang
Blimbing karena diselenggarakan masih di suasana Idul Fitri 1434 H. Selain dihadiri warga Muhammadiyah se-Cabang
Blimbing, tabligh akbar ini juga dihadiri perwakilan Pimpinan Cabang
Muhammadiyah (PCM) se-Kabupaten Sukoharjo dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah
(PDM) se-Solo Raya. Selain itu Tabligh Akbar ini juga dihadiri langsung oleh
Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. DR. H. M. Din Syamsuddin, M.A. hadir pula
dalam deretan tamu undangan Wakil Bupati Sukoharjo Drs. H. Haryanto, M.M, Wakil
Ketua DPRD Sukoharjo H. Nurdin, Ketua Umum PDM Sukoharjo Dr. H. Guntur
Subiyantoro, M.Si, Sekretaris Jenderal PDM Sukoharjo H. Djumari, S.Ag, M.Si,
Camat Polokarto Pardi, S.Sos, dan Kepala Desa Wonorejo Rudi Gunawan.
Sebelum memberikan tausiyahnya dalam
acara ini, Prof. DR. H. M. Din Syamsuddin, M.A. diminta menjadi saksi serah
terima wakaf tanah dari keluarga H. Bambang Sadono yang diterima oleh Ketua
Majelis Wakaf PCM Blimbing Ir. H. Rahman Haryanto. Kemudian dilanjutkan penyerahan
bangunan SD Muhammadiyah dari keluarga besar Hj. Shofiyah Hadi Suyoto yang
secara simbolis ditandai dengan penyerahan kunci kepada perwakilan SD
Muhammadiyah Imam Syuhodo Ustadz Andika Rahmawan. Di akhir prosesi serah terima
wakaf, Ketua Umum PP Muhammadiyah tersebut sekaligus menandatangani prasasti
peresmian gedung SD dan simbolis pengguntungan pita dengan didampingi Dewan
Kyai Pondok Pesantren Imam Syuhodo, K.H. Muhammad Ghufron, B.A dan K.H. Ahmad
Sangidu, B.A.
Acara semakin semarak karena selain
serahterima wakaf dan persemian SD, acara juga diisi dengan penyerahan santunan
dari Hj. Shofiyah pada anak-anak Panti Asuhan PKU Muhammadiyah Cabang Blimbing.
Kemudian dilanjutkan penyerahan wakaf Alqur’an secara simbolis dari Direktur
LAZISMU PDPM Sukoharjo Eko Pujiatmoko, S.E kepada Ketua Umum PCPM Blimbing
Qiqin Afandi untuk kemudian digunakan untuk kepentingan umat. Direktur
Pondok Pesantren Imam Syuhodo Ustadz K.H. Yunus Muhammadi menyampaikan,
pendirian SD Imam Syuhodo ini sekaligus menjawab kegalauan para orang tua
santri alumni TK/BA Imam Syuhodo yang belum menemukan sekolah lanjutan setelah
lulus. Menurutnya, hal ini menjadi salah satu indikator bahwa semakin hari
kepercayaan masyarakat terhadap Pesantren Imam Syuhodo semakin tinggi.
“Indikator
kepercayaan masyarakat kepada pesantren kita ada dua hal. Yang pertama, semakin
banyak masyarakat kaum muslimin yang mewakafkan tanah maupun bangunannya pada
pesantren kita. Dan yang kedua, semakin hari kepercayaan masyarakat memasukkan
putra-putrinya semakin tinggi hingga kita terpaksa harus banyak menolak santri
yang mendaftar,” jelasnya. Mewakili keluarga
besar pemberi wakaf, Brigjend. Inf. H. Ahmad Isnanto yang merupakan salah satu
putra Hj. Shofiyah dalam amanatnya berpesan pada pengelola pesantren agar bisa
menjalankan amanah wakaf dengan sebaik-baiknya, dengan akuntabel dan
transparan. “Pesan kami,
kembangkan Pondok Pesantren ini secara berkelanjutan dan terus menerus sehingga
menjadi pondok pesantren unggulan dan menjadi kebanggaan masyarakat. Diharapkan
kedepan semakin bisa dan mampu mengikuti dengan perkembangan IPTEK yang sejalan
dengan iman dan takwa sehingga dapat mengikuti perkembangan jaman,” lanjutnya. Sementara
itu, Sekretaris Jenderal PDM Sukoharjo H.
Djumari, S.Ag, M.Si
mewakili Ketua Umum PDM dalam sambutannya mengingatkan pada jamaah mengapa KH.
Ahmad Dahlan diangkat sebagai pahlawan nasional sehingga kita bisa
meneladaninya. Beliau mengingatkan pula bahwa kemunduran umat Islam saat ini adalah
karena semakin menjauh dari ajaran dan akhlak Islam, sehingga kita sebagai
warga Muhammadiyah harus  memperbanyak
amal dan berjuang untuk tegaknya akhlak dan moral yang Islami.
Sedangkan Wakil Bupati Sukoharjo
Drs. H. Haryanto, M.M dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada Pesantren
Imam Syuhodo yang baru saja meresmikan unit pendidikan baru, yaitu SD. “Semoga SD Muhammadiyah Imam Syuhodo
nantinya mampu melahirkan generasi yang berkualitas, mampu melahirkan manusia
baru sebagai intelektual yang ulama dan ulama yang intelektual. Manusia yang
teguh dalam ilmu dan iman,” harapnya. Setelah beberapa sambutan selesai
dan tiba giliran Prof. DR. H. M. Din Syamsuddin, M.A. memberikan tausiyahnya,
beliau sempat membuka dengan candaan. “Kalau ditempat lain disebut tabligh
akbar karena pembicaranya tokoh nasional, ada lagi di lain tempat karena jamaah
yang diundang banyak. Kalau disini, disebut tabligh akbar karena pembicaranya
banyak,” katanya yang disambut riuh tawa jamaah yang hadir. Selanjutnya, tokoh nasional dengan
nama lengkap M. Sirajuddin Syamsuddin ini juga menyampaikan ucapan terima
kasihnya kepada keluarga Hj. Shofiyah dan H. Bambang Sadono yang sudah
mengamanahkan wakafnya kepada persyarikatan. Beliau juga berpesan kepada para
pimpinan persyarikatan dimanapun agar bisa menjaga kepercayaan masyarakat
kepada Muhammadiyah tersebut dengan mengelolanya dengan sebaik-baiknya, karena hal
tersebut adalah salah satu yang menjadikan Muhammadiyah menjadi besar.
Prestasi
Pendidikan Muhammadiyah
Ketua Umum PP Muhammadiyah dua
periode ini juga memberikan contoh bahwa banyak siswa sekolah-sekolah yang
dikelola Persyarikatan Muhammadiyah semakin hari semakin menunjukkan
prestasinya baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional. “Muhammadiyah adalah pelopor
pendidikan nasional. Maka sekolah Muhammadiyah harus senantiasa tampil dengan
ciri khas, kelebihan dan keunikan lembaga Muhammadiyah,” lanjutnya. Beliau juga berpesan secara khusus
kepada Ustadz K.H. Yunus
Muhammadi yang juga Ketua Umum PP Ittihad Al Ma’ahid Al Muhammadiyah
(ITMAM)/Perhimpunan Pesantren Muhammadiyah agar mempertahankan posisi Pesantren
Imam Syuhodo yang selama ini dijadikan percontohan oleh pesantren lain maupun
oleh pimpinan persyarikatan yang akan mendirikan pesantren diseluruh Indonesia.
Muhammadiyah
dan Politik
Pada akhir-akhir ceramah, Prof. DR.
H. M. Din Syamsuddin, M.A. mengingatkan bahwa sebentar lagi rakyat Indonesia
sebentar lagi akan menghadapi tahun politik pada 2014 nanti. Seperti pada
tahun-tahun sebelumnya, Muhammadiyah selalu saja seperti gadis cantik yang
menjadi incaran para politisi. Maka beliau berpesan kepada para pimpinan
persyarikatan agar tidak menjual diri. Din
Syamsuddin, mengimbau kepada masyarakat untuk lebih cerdas dalam menggunakan
hak pilihnya. Ia bahkan mengizinkan masyarakat untuk tidak menggunakan hak
pilihnya jika merasa tidak ada pemimpin yang sesuai dengan hati sanubari. Beliau juga mengatakan selama ini Muhammadiyah
memilih jalur perjuangan melalui budaya, dakwah dan pelayanan sosial. Sementara
para politikus memilih melakukan perjuangan melalui sistem struktural.
Fenomena yang terjadi dalam politik praktis saat
ini, lanjutnya, adalah kekuatan uang. Banyak politikus bermain curang demi
mendapatkan kekuasan tersebut. Oleh karena itu, ia berharap masyarakat saat ini
semakin cerdas. “Jangan mau menjadi korban politik. Anda harus
benar-benar tahu apa yang diberikan oleh politikus. Gunakan hati sanubari,
kalau memang tidak ada yang cocok tidak memilih tidak apa-apa,” jelasnya. Beliau menyebutkan selama ini Persyarikatan
Muhammadiyah tidak berrafiliasi dengan partai politik manapun. Jika ada anggota
Muhammadiyah yang terlibat di politik kekuasaan, harus membawa nilai-nilai
ke-muhammadiyahan.

“Muhammadiyah tidak berpolitik
kekuasaan. Muhammadiyah juga bukan organisasi politik dan tidak berafiliasi
kepada partai politik manapun secara kelembagaan,” tegasnya. Beliau mengimbau kepada warga Muhammadiyah untuk
menerapkan nilai prinsip. Baik perjuangan melalui dakwah ataupun politik
melalui jalur struktural sama pentingnya. Beliau juga mengingatkan  pelaku
poltik di tingkat struktural agar jangan menyeleweng karena dapat merugikan
rakyat. Partisipasi politik diserahkan ke individu
masing-masing. Kendati demikian, beliau menekankan kepada jamaah yang hadir
dalam tabligh akbar itu untuk bersikap cerdas dalam menyalurkan haknya.
Dengan diresmikannya SD Muhammadiyah
Imam Syuhodo, kini Pondok Pesantren Imam Syuhodo telah lengkap memiliki unit
pendidikan dasar dan menengah, yaitu Bustanul Athfal (BA), Sekolah Dasar (SD),
Madrasah Tsanawiyah (MTs), Takhasus (Pra-SMA), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
M.Nasridini
(Ketua Bid.Kominfo PCPM Blimbing)