Bolehkah Melamakan Sujud Terakhir dengan Doa Buatan Sendiri ?

2. Melamakan Sujud Terakhir*

Bacaan suatu do’a itu tidak berarti hanya diperlakukan khusus dalam salah satu ruku’ atau sujud, umpamanya sujud yang terakhir yang diperpanjang, melainkan memberlakukan sama dalam semua ruku’ atau sujud, karena tidak diperoleh keterangan bahwa Nabi saw hanya memperlama/ memperpanjang salah satu ruku’nya atau sujudnya saja. Justru Nabi saw menyamakan lamanya itu dalam semua ruku’ dan semua sujud, hal ini seperti yang diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim:

Artinya: “Bahwasanya Rasulullah saw menjadikan ruku’nya dan berdirinya setelah ruku’, sujudnya dan duduknya di antara dua sujud hampir sama lamanya.”

Kesimpulan

1. Kita dilarang berdoa dengan buatan sendiri ketika dalam sujud, karena itu tidak ada tuntunan. “ingat
kata nabi : shalatlah kamu seperti melihatku sholat,kalau tidak sama,berarti kita tidak taat kepada nabi

2. Kita dilarang untuk melamakan sujud terakhir dibanding yang lain, karena nabi menjadikan ruku, berdirinya, sujud,duduknya, hampir sama semua lamanya, “ingat kata nabi : shalatlah kamu seperti melihatku sholat,kalau tidak sama,bearti kita tidak taat kepada nabi

3. Memperbanyak doa yang dimaksud nabi dalam sujud ialah mengulang” bacaan yang telah ia perintahkan. “ingat kata nabi : shalatlah kamu seperti melihatku sholat,kalau tidak sama,bearti kita tidak taat kepada nabi

4. Mari kita meninggalkan dan meluruskan pemahaman tentang ini . Jangan mengada-ngada perkara yang tidak ada tuntunan dari nabi dalam ibadah

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Al-Hujurat: 1)

Rasul menyuruh sholat seperti ia ,Rasul memperbanyak doa dalam sujud sesuai yang ia lakukan, maka kita harus meniru dia dalam beribadah, dan jangan coba-coba membuat jalur sendiri,sehingga mendahului Allah (karena tidak diperintahkan allah) dan mendahului Rasul (karena tidak ada perintah dari Rasul) kemudian ayat di atas diperkuat hadish berikut

Dari ‘Aisyah berkata: Telah bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam (yang artinya): “Barangsiapa yang mengada-adakan (sesuatu yang baru) dalam urusan (agama) kami ini, apa-apa yang tidak ada darinya (yang tidak kami perintahkan,) maka ia tertolak.”

Sholatlah kamu seperti melihat ku sholat,kalau kita membuat cara-cara baru/bacaan baru, dan tidak pula diperintahkan , maka jelas itu merupakan perkara yang tertolak.

5. Kalau mau berdoa harus sesudah salam, Karena kalau dalam sholat “ingat kata nabi : shalatlah kamu seperti melihatku sholat, kalau tidak sama, berarti kita tidak taat kepada nabi

Berdoalah kepada Tuhanmu dengan merendahkan diri dan tidak mengeraskan suara ! sesungguhnya allah tidak menyukai orang-orang yang melewati batas “ (al-a’raf : 55)

Dan berdzikirlah dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai. [QS. al-A’raf (7): 205]

Ayat ayat ini jelas menyuruh untuk TIDAK MENGERASKAN SUARA

Hai manusia, kecilkan suaramu, sebab kamu tidak menyeru kepada orang yang tuli dan jauh, melainkan kamu menyeru kepada Yang Maha Mendengar lagi Maha Dekat dan Dia bersamamu. [HR. Muslim]

Dari hadits di atas dijelaskan bahwa Rasulullah menyeru manusia untuk mengecilkan suaranya, karena yang kita seru tidaklah jauh dan tidaklah tuli.