Muhammadiyah Didik 53 SAR Medis di Karimunjawa

Sangpencerah.id – Sebanyak 53 tenaga medis dan mahasiswa mengikuti pendidikan dan pelatihan (Diklat) SAR Medis di Karimunjawa Jepara.

Diklat dimulai sejak tanggal 3 sampai 10 Agustus 2018 itu diselenggarakan oleh Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) Pimpinan Pusat Muhammadiyah atau Muhammadiyah Disaster Management Centre (MDMC).

Menurut Ketua LPB Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah Naibul Umam Eko Sakti, diklat kali ini mengusung tema Kualitas Tim Deploy Relawan Muhammadiyah.

Dia berpesan agar peserta menyiapkan fisik karena harus mengikuti pelatihan selama sepekan. Hari pertama pelatihan dilaksanakan di Jepara, selanjutnya peserta akan menyeberang ke Karimunjawa untuk mengikuti agenda sampai usai.

Seluruh peserta yang ikut pelatihan, lanjutnya, tidak hanya dari Pulau Jawa. Ada yabg datang dari Bima Nusa Tenggara Barat dan Palembang Sumatera Selatan.

“Pada diklat yang diikuti 53 peserta ini terdiri dari 46 laki-laki dan 7 perempuan. Peserta yang mengikuti diklat ini merupakan tenaga medis yakni perawat dan dokter RS PKU di Indonesia. Selain itu mahasiswa dari perguruan tinggi Muhammadiyah,” ujar Naibul Umam Eko Sakti.

Sementara Ketua Umum LPB Pimpinan Pusat Muhammadiyah Budi Setiawan mengatakan, pelatihan SAR medis ini menjadi prioritas karena pada saat penyelamatan pengetahuan tentang medis sangat diperlukan. Selain itu agar SAR Muhammadiyah kian sigap dan tanggap saat terdapat bencana.

“Diklat kali ini sebagai ajang untuk menambah pengetahuan di bidang penanggulangan bencana terutama di bidang medis,” kata Budi.

Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah Dailamy menambahkan, diklat SAR Medis seperti ini merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas dan profesionalitas relawan.

“Jangan bercita-cita jadi relawan jika melihat mayat saja sudah takut,” katanya.

Selanjutnya, kata Dailamy, dia mengingatkan agar setiap relawan Muhammadiyah tidak hanya datang untuk menolong saat terjadi bencana, namun juga membimbing pasca-bencana.

“Tidak hanya memberi bantuan tapi memberikan edukasi kepada korban bencana,” katanya.(tribun)