Gempa Lombok, Muhammadiyah Kerahkan Dokter dari 3 RS

Sangpencerah.id – Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) bersama LazisMu menurunkan tim medis untuk membantu pelayanan warga terdampak gempa di Lombok. Dalam catatan yang dilaporkan oleh tim Tanggap Darurat MDMC, korban meninggal dan luka-luka ditemukan di Desa Slengen, Kecamatan Kayangan, Lombok Timur.

“Beberapa menit setelah gempa terjadi, tim medis yang dikomandoi oleh dr. Aliansyah dari RS PKU Muhammadiyah Bima bersama tim Tanggap Darurat MDMC PP Muhammadiyah memberikan pelayanan bagi korban gempa, mengevakuasi warga, dan melakukan asesmen,” kata Koordinator MDMC Indonesia Arif Jamali Muis dalam keterangannya, Senin (6/8).

Sejak gempa Lombok pada 29 Juli 2018, Muhammadiyah telah menurunkan tim medis gabungan dari RS Muhammadiyah Lamongan dan RS PKU Muhammadiyah Bima.

Untuk mengatasi kekurangan tim medis tersebut, Muhammadiyah kembali mengirimkan tim medis bencanaMereka berasal dari RS PKU Muhammadiyah Jogja, RSU PKU Muhammadiyah Bantul, RS Roemani Semarang, dan Tim Medis dari PWM Jawa Timur.

“Sementara ini, pos koordinasi Muhammadiyah di Sembalun, Lombok Timur diperluas jangkauannya hingga ke Kabupaten Lombok Utara dan Kota Mataram,” ujar Arif.

Untuk diketahui, BNPB sejauh ini mencatat sebanyak 91 orang meninggal dunia, 209 orang luka-luka, ribuan masyarakat mengungsi dan ribuan rumah rusak akibat guncangan gempa berkekuatan 7,0 Siapa Richter (SR).

Dari 91 orang meninggal dunia terdapat di Kabupaten Lombok Utara 72 orang, Kota Mataram 4 orang, Lombok Timur 2 orang, Lombok Tengah 2 orang, Lombok

Barat 9 orang dan Bali 2 orang. Sebagian besar korban meninggal akibat tertimpa bangunan yang roboh. Semua korban meninggal dunia adalah warga negara Indonesia. Belum adanya laporan wisatawan yang menjadi korban akibat gempa.(jawapos)