Muhammadiyah Kirim Tim Respons Cepat Gempa Lombok

Sangpencerah.id – Guncangan hebat melanda Lombok dan sekitarnya. Gempa berkekuatan 6,4 SR itu terjadi di pagi hari, pukul 6.49 waktu setempat. Menurut catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), gempa berada di kedalaman 10 Km. Dampak guncangan gempa di ”pulau seribu masjid” ini juga sampai ke Sumbawa.

Berdasarkan informasi di lokasi kejadian, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Lombok dan Lazismu NTB, dampak gempa mengakibatkan fasilitas umum dan rumah warga mengalami kerusakan. Sumber informasi dari MDMC NTB,Muslimin mengatakan korban jiwa sementara 10 orang meninggal dunia, dan 40 orang dinyatakan mengalami luka-luka.

Muslimin mengatakan, sampai detik ini masih dilakukan pendataan. “Proses pendataan masih berjalan,” katanya. Di samping itu masih berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti BNPB Lombok dan RS PKU Muhammadiyah Bima. “MDMC Bima dibawah komando dr. Memet menuju lokasi dan bergabung dengan MDMC wilayah,” sambungnya. Selain itu, kata muslimin, kebutuhan menunggu hasil kajian di lapangan.

MDMC sudah bergerak untuk memberikan bantuan kepada warga yang terdampak bencana. Dan  mendirikan dua posko di lokasi bencana, khususnya di Lombok Timur dan Lombok Utara. Untuk rencana penanganan darurat yang akan dilakukan MDMC antara lain, pelayanan kesehatan oleh Tim Kesehatan RS Muhammadiyah dan pendampingan serta penyaluran bantuan kebutuhan masyarakat terdampak gempa.

Diketahui bahwa wilayah terdampak bencana meliputi Kabupaten Lombok Timur di dua kecamatan yakni Sambelia dan Sembalun. Di kabupaten Lombok Utara, kecamatan terdampak gempa adalah kecamatan Bayan. Sedangkan di kabupaten Sumbawa Barat adalah kecamatan Brangrea.

Berdasarkan informasi yang diterima tim media Lazismu, tindakan lMDMC NTB menerjunkan tim melakukan kaji cepat dan penanganan awal bantuan pemenuhan kebutuhan dasar. Kemudia membantu penanganan darurat bencana dan mempersiapkan Tim Medis RS PKU Muhammadiyah Bima menuju lokasi terdampak bencana gempa.

Sementara itu, desa yang mengalami dampak gempa terparah adalah Desa Obel-obel dan Desa Blanting, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur. Hal itu disampaikan Wiryandinata Ketua Lazismu NTB di Sembalun kepada tim media Lazismu. “Goncangan kuat juga dirasakan di kota Mataram,” katanya. (29/7/2018).

Kebutuhan mendesak yang dibuuthkan warga terdampak adalah tenda hunian sementara, tim kesehatan, oabat-obatan, makanan dan minuman siap saji, makanan balita dan anak-anak, pendampingan psikosisosial serta kebuuthan lansia dan wanita. (na)