Sangpencerah.id – Pada Ahad (25/2/2018) bertempat di Gedung baru Grha suara Muhammadiyah di Jalan KH. Ahmad Dahlan 107 Yogyakarta diadakan acara peresmian Gedung Grha Muhammadiyah dan Milad Suara Muhammadiyah 103.
Hadir dalam acara ini Menteri Kominfo Rudiantara, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo, Ketua Umum PP Muhammadiyah Dr. Haedar nashir, Ketua Umum PP Aisyiyah Siti Noordjannah, Ketua PP Muhammadiyah bidang MPI Prof. Dadang Kahmad, Ketua PP Muhammmadiyah Prof. Syafiq Mughni, dr. Agus Taufiqurrahman, Dr. Busyro Muqoddas, Agung Danarto, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. Syafii Maarif serta Kapolda DIY. Bahkan hadir pula perwakilan dari Walubi Yogyakarta.
Acara dimulai dengan menyanyikan lagu indonesia raya dan mara sang surya oleh paduan suara Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Dilanjutkan dengan sambutan Deni Asy’ari Direktur Utama PT. Syarikat Cahaya Media/Suara Muhammadiyah dimana dalam sambutannya Deni menyatakan puji syukur telah selesainya pembangunan Grha Suara Muhammadiyah setelah 1 tahun dibangun. Selain itu Deni menyampaikan Rekor MuRI dan penghargaan sebagai media tertua dan berkesinambungan.
“Ini bukan hasil kerja hari ini, ini adalah hasil dari tokoh-tokoh Muhammadiyah dan punggawa-punggawa Suara Muhammadiyah dari sejak berdiri,” ujar Deni.
Acara dilanjutkan dengan sambutan Prof. Dr. Syafii Maarif yang juga pemimpin umum Suara Muhammadiyah. Dalam sambutannya Buya Syafii mengatakan bahwa ini merupakan peristiwa istimewa dengan kiprah 103 tahun Suara Muhammadiyah dan luar biasa hasilnya dengan berbagai perusahaan-perusahaan di bawahnya.
Buya Syafii menceritakan perkembangan majalah Suara Muhammadiyah di masa lampau dan ditemukannya dokumen di negeri Belanda.
“Bangsa ini tidak pandai merawat dokumen, lihat mana itu supersemar yang asli, mana itu dokumen bpupki, jangan sampai ya terjadi lagi,” ungkap Buya.
Buya juga mendoakan agar Suara Muhammadiyah menjadi sebuah berkah dan menjadi dorongan untuk maju ke depannya.
Dalam acara launching ini juga diberikan penghargaan pada Mbah Diman Ridwan pegawai terlama SM sejak tahun 1968 mendapat dana pengabdian yang disampaikan oleh Buya Syafii serta bantuan dana pendidikan bagi putri almarhum pimpinan SM didik sujarwo SE. oleh dirut SM Deni Asy’ari.(sp/mgh)
