Tanwir Surabaya Ingatkan Sejarah Kongres Muhammadiyah Dan Aisyiyah 1926

Sangpencerah.id – Sidang Tanwir I ‘Aisyiyah secara resmi telah di buka Wakil Presiden Jusuf Kalla pagi tadi(19/1/2018) Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah berpesan Aisiyah merupakan bagian dari spirit organisasi berkemajuan.

“Tanwir yang dilaksanakan ini menunjukkan atas perhelatan besar perempuan di ruang publik”, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir pada pembukaan Tanwir ‘Aisyiyah pada di Universitas Muhammadiyah Surabaya.

Dari sisi sejarah menurut nya Tanwir ‘Aisyiyah di Surabaya ini, mengingatkan pelaksanaan Kongres Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke-15 pada tahun 1926.

“Masih teringat , saat itu ada koran Warta Surabaya yang memuat besar-besaran sosok persidangan ‘Aisyiyah yang disebut-sebut sebagai Srikandi Indonesia, yakni Nyai Walidah Ahmad Dahlan. kini ‘Aisyiyah hadir di ruang publik untuk kemakmuran dan maju sebagai bentuk dari panggilan agama,” kata Haedar.

Haedar berharap spirit ‘Aisyiyah tidak akan pernah padam dalam semangatnya memajukan Indonesia.

“Seperti pesan Nyai Dahlan menjelang wafatnya dulu. Beliau berkata bahwa suburkanlah Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah agar bisa mengisi Indonesia ini menjadi negara yang baik, sehingga rakyat Indonesia makmur dan bahagia,” ucap Haedar.

Sementara itu Reporter Radio Muhammadiyah Hazlia dari lokasi Tanwir Aisyiyah Universitas Muhammadiyah Surabaya melaporkan Sidang Tanwir Aisyiyah ini juga akan dimeriahkan dengan pawai ta’aruf di arena Car Free Day Surabaya.(sp/sieradmu)