Pemuda Muhammadiyah Berikan Sentuhan Narapida Narkotika

Sangpencerah.id – Sebanyak 100 narapidana yang telah menjalani masa tahanan selama satu tahun di lapas narkotika kelas III Pangkalpinang bersama 40 orang dari keluarga narapidana dan 10 dari Dharma Wanita, Senin (4/11) mendapat pelatihan kewirausahaan dari Pemuda Muhammadiyah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Inisiatif pelatihan kepada narapidana berasal dari Muhamadiyah Babel menjadi yang pertama kalinya yang dilaksanakan selama tiga hari 4-6 Desember 2017.

Pelatihan serupa akan dilaksanakan pula di lapas kelas II A Pangkalpinang, lapas perempuan kelas III Pangkalpinang dan lembaga pembinaan khusus anak kelas II Pangkalpinang

Kepala Lapas Yugo Indra Wicaksi mengapresiasi ide pelatihan dari organisasi luar di lapas narkotika kelas III Pangkalpinang. Pasalnya sebagai instansi vertikal, lapas hanya memiliki tanggung jawab terhadap narapidana padahal menurutnya narapidana di lapas didominasi oleh usia produktif yang menjadi tulang punggung keluarga.

“Saya pikir bagaimana nasib anak dan istri? Karena yang ditanggung negara hanya suaminya (narapidana). Makanya kita pikir pelatihan kewirausahaan ini kita turut mengajak keluarga narapidana dan dharma wanita. Semoga dengan ada pelatihan bisa merubah image Penjahat jadi Penjahit,” tukas Yoga kepada Bangka Pos.

Kepala Lapas narkotika kelas III Pangkalpinang yang baru bertugas selama sebulan ini menceritakan pengalamannya bertugas di daerah lain seperti Lampung dan Maluku Utara.

Dikatakannya pemerintah daerah melalui Dinas Sosial memiliki program memberikan Rp.5 juta kepada mantan narapidana sebagai modal kerja dan menjadikan mantan narapidana sebagai tenaga harian lepas (THP). Sementara menyinggung narapida narkotika di Bangka, ia menyebutkan hingga kini masih fokus pada program pelatihan saja di 2018.

Salah satu penggagas pelatihan kewirausahaan sebagai Ketua Pimpinan Pemuda Muhammadiyah Bangka Belitung Rusdiar mengatakan pelatihan kepada narapidana narkotika menjadi bentuk perhatian dari komunitasnya mengingat kalangan ini tak pernah tersentuh.

“Harapannya bagi napi yang hampir keluar biar nanti punya semangat dan keahlian. Ketika kembali ke masyarakat. Kita masuk untuk memberikan sentuhan kecil karena setelah bebas dari sini (lapas) kecenderungannya banyak keterbatasan seperti susah melamar jadi pegawai,” terang Rusdiar.

Pelatihan kewirausahaan Pemuda Muhammadiyah Bangka Belitung menghadirkan Basid sebagai pengusaha advertising dan konstruksi. Pada pelatihan kewirausahaan dirinya akan memulai dengan memberi materi motivasi kemudian dilanjutkan dengan pemetaan potensi skill (keterampilan) yang cocok dipelajari narapidana lapas untuk dipraktekkan.(sp/tibun)