Darul Arqam Dasar IMM Komisariat “Aufklarung” Teknik UMM

sangpencerah.id – “Anggun dalam moral, Unggul dalam Intelektual, dan Radikal dalam Gerakan”, merupakan suatu keharusan bagi setiap kader IMM, hal itulah yang dilakukan oleh IMM Aufklarung Teknik dalam FGD pada  Darul Arqam Dasar (DAD) 1 yang dilaksanakan pada tanggal 22 – 24 september 2017 di Desa Sumbergondo, Kec. Bumiaji, Kota Batu.

FGD yang dilakukan pada hari minggu (24/9/2017) tersebut bertujuan untuk mengasah daya nalar kritis peserta sehingga mampu menyampaikan argumen secara berlandasan sebagai bentuk mempertajam wawasan intelektual dan kemampuan untuk berethorika.

Imm. Aldin Rizqia Putra selaku Sekretaris Bidang Kader IMM Komisariat Aufklarung Teknik menjelaskan bahwa dinamika kelompok ini sangat penting karena ini merupakan bekal awal bagi peserta untuk berfikir kritis karena sudah suatu keharusan bagai kader-kader IMM Komisariat Aufklarung Teknik mempunyai ketajaman dalam intelektual yang dijadikan sebagai landasan berfikir dan berpraktik di tengah-tengah masyarakat.

Imm. Aldin juga menambahkan bahwasanya dalam FGD ini merupakan tindak lanjut dari materi gerakan mahasiswa, yang mana pada materi tersebut lebih ditekankan pada sejarah gerakan mahasiswa serta peran dan fungsi mahasiswa, namun untuk dinamika kelompok ini lebih diutamakan pada gagasan atau argumentasi dari peserta dalam merespon studi kasus yang diberikan.

FGD tersebut mengangkat tema “penindasan terhadap kaum tani yang dilakukan oleh investor dan pemerintah”, tema tersebut diangkat berkaitan dengan momentum Hari Tani Nasional pada 24 September 2017, kemudian bila ditinjau dari kekayaan alamnya dan masyarakat indonesia yang mayoritas merupakan kaum tani, sehingga peserta akan dibenturkan dengan kondisi petani hari ini yang nantinya secara perlahan mampu menyadarkan terkait realitas kondisi umum masyarakat serta problem yang dihadapi oleh rakyat Indonesia.

Dalam pelaksanaan FGD tersebut, peserta dibagi menjadi 4 kelompok yang berperan sebagai pemerintah, mahasiswa, buruh tani dan investor. peran-peran tersebut dipilih karena elemen tersebut yang paling bersinggungan dengan permasalahan petani.

FGD yang berlangsung kurang lebih selama 2 jam tersebut berjalan cukup lancar karena hampir keseluruhan dari peserta terlibat dalam menyampaikan argumentasi dan saling mempertahankannya.

Seperti halnya salah satu peserta yang bernama Dian Faradita dari teknik industri angkatan 2017 yang menyampaikan mengenai kondisi petani saat ini.
“Indonesia yang dikatakan sebagai negara agraris tapi kenyataanya saat ini kondisi petani masih jauh dari kata hidup layak, seperti halnya mengenai penjualan hasil panen petani yang dijual dengan setengah harga dari pasaran, hal ini yang menyebabkan petani mengalami kerugian yang cukup besar” ujarnya.

Argumentasi-argumentasi dari peserta yang lain juga sangatlah beragam sehinggan forum FGD semakin hidup dan sesuai dengan yang diharapkan.

Antusias peserta yang cukup besar dalam menjalani prosesi FGD merupakan hal yang sangat positif dalam perkaderan utama tingkat dasar ini, karena dengan aktivitas yang seperti ini secara perlahan kader-kader IMM Komisariat Aufklarung Teknik akan tajam secara analisa dan peka melihat realitas objektif.

FGD tersebut akan terus dilakukan dan dikembangkan dalam Darul Arqam Dasar 2 yang akan dilaksanakan pada tanggal 29,30 september – 1 oktober 2017.
(Tim media dan propaganda IMM Komisariat “Aufklarung” Teknik)