Banser Kembali Tolak Felix Siauw, Masjid Al Falah Sragen Keluarkan Pers Release

Felix Siauw

Visi masjid raya Al-falah adalah menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan dakwah islam dan pusat pengkaderan umat. Sebagi konsekwensi dari visi tersebut adalah semua kegiatan di masjid raya al-falah harus mencerminkan suasana menggembirakan dakwah dan bisa merangkul semua elemen islam untuk bisa terlibat didalamnya.

Bentuk implementasi dari visi al-falah diterjemahkan dalam program masjid raya al-falah berupa kegiatan dengan skala harian, mingguan, bulanan dan tahunan. Kegatan harian menekankan pada pelaksanaan ubudiyah harian terkelola dengan baik (pelaksanaan ibadah mahdhoh, kajian-kajian keislaman dan pelayanan umat), kegiatan mingguan berupa kajian ahad pagi dan pelaksanaan sholat jum’at berjamaah, kegiatan bulanan berupa tabligh akbar dan kajian islam yang mengundang tokoh-tokoh ataupun apara ulama dari seluruh penjuru tanah air.

Pada bulan juli ini tabligh akbar dengan tema “menjemput bidadari dan masuki surga” menghadirkan ustadz muda potensial islam Felix Siauw (mualaf yang hafidz qur’an dan penulis buku hebat). Program ini sekaligus lounching salah satu unit kegiatan masjid raya al-falah berupa “konsultasi keluarga sakinah”. Unit pelayanan masjid raya ini dibuat dengan tujuan memberikan arahan dan pencerahan bagi generasi muda dalam mempersiapkan pembentukan keluarga sakinah sekaigus sebagai biro konsultasi keluarga sakinah bagi keluarga-keluarga muslim.

Tapi, melihat perkembangan beberapa organisasi muda yang tergabung dalam laskar santri sukowati antara lain IPNU, IPPNU, BANSER, PAGAR NUSA dan PMII yang menolak kedatangan ustadz Felix siauw alasan beliau adalah wahabi dan mengajarkan konsep khilafah yang bertentangan dengan kaidah pancasila dan NKRI, serta beberapa masukan dan himbauan terhadap acara tersebut. Maka, setelah melalui audensi bersama pemerintah daerah, kepolisian, Muhammadiyah dan NU, takmir masjid raya Al-falah menyatakan :

1. Menyanyangkan sikap laskar santri sukowati yang menolak kegiatan tersebut tanpa menyampaikan keberatan terlebih dahulu kepada takmir masjid raya al-falah selaku panitia pelaksana. Hal ini menunjukkan sikap kekanak-kanakan dan tidak dewasa dalam menyikapi perbedaan. Sikap yang dilakukan laskar santri sukowati seolah-olah ingin membenturkan takmir masjid raya al-falah dengan ormas Nahdhotul ulama.
2. Untuk menghindari segala gesekan antara elemen islam di bumi sukowati karena kalau terjadi bentrok antar umat islam maka yang senang justru para musuh-musuh islam, kami menganggap bahwa para santri yang tergabung dalam laskar santri sukowati adalah saudara seiman tak pantas kalau antar saudara saling bermusuhan maka, takmir masjid raya al-falah menunda sementara tabligh akbar yang menghadirkan ustadz Felix Siauw.
3. Menghimbau kepada semua umat islam untuk berlapang dada tidak ada yang merasa dirugikan maupun tidak ada yang merasa menang dalam polemik kegiatan ini. Marilah mengambil hikmah dari semua kejadian didepan kita, persatuan umat islam lebih penting dari sekedar kepentingan segelintir kelompok atau golongan.

Tertanda
Takmir masjid Raya Al-falah

Kusnadi Ikhwani