Rekayasa Pembakaran Alkitab, Jamaat Gereja dan Aparat Bentrok di Papua

sangpencerah.id – Pada hari Kamis tanggal 25 Mei 2017 pukul 12.15 WIT, bertempat di Jalan Raya Abepura-Padang Bulan tepatnya di depan Makorem 172/PWY dan di depan Kediaman Kasrem 172/PWY sedang berlangsung aksi pemalangan jalan yang dilakukan oleh Jemaat Gereja Sion Padang Bulan yang disebabkan karena tersiar kabar adanya Oknum Anggota Satgas Pamtas 410/Alugoro yg diduga membakar Al Kitab pada saat melakukan kurve atau kerja bakti.

Akun facebook Robby Deeh menceritakan setelah muncul aksi tersebut kemudian rombongan Kasdam XVII Cen, Dandim 1701 JYP, dan Kapolresta Jayapura datang dan berupaya bicara di depan massa yang berkumpul di depan wisma Korem 172 PWY. Namun massa semakin tak terkendali sehingga Kasdam XVII Cen meninggalkan tempat menuju Makorem 172 PWY.

Selanjutnya rombongan kasdam XVII Cen diserbu massa yg mengakibatkan pengawal Kasdam luka2, ajudan Kapolres juga terluka, dan Kapolresta luka2 terkena lemparan batu setelah itu wisma Korem 172 diserang dengan menggunakan batu sehingga Satgas Pamtas mengeluarkan tembakan peringatan.

Kasdam beserta rombongan berlindung di Makorem 172 PWY sementara massa berkumpul di depan Makorem menuntut pelaku pembakaran dikeluarkan. Selanjutnya walikota Tomi Mano, dan para pendeta serta tokoh agama mencoba menenangkan massa namun massa masih bertahan menuntut prajurit pelaku pembakaran diserahkan.

AKHIRNYA TERBONGKAR..
TERNYATA SEBUAH SKENARIO DARI KAUM SEPARATIS UNTUK MEMBENTURKAN APARAT DAN RAKYAT PAPUA

Robby mengaku mendapat info dari rekan yg tugas di Papua bahwa kejadian itu pengkondisian, “Ulah OPM berkedok mahasiswa…saya ada d tkp…yang benar adalah satgas 410 yg ditugaskan se FC bagai walrem di kota abepura sedang korvei dan bersihkan sisa sisa satgas lama…. nah buku2 yg dianggap tdk berguna dikumpulkan dan di bakar di tmpat sampah…”

“Nah tempat sampah trsebut berada didepan asrama mahasiswa yg brdekatan dengan kediama kasrem tempat satgas tersebut korvei, Kemudian ada mahasiswa sengaja taruh buku agama terus di foto. Akan tetapi dia laporkan ke jemaat gereja buku alkitab dibakar tentara, parahnya lagi buku tersebut bukan alkitab”

Peristiwa ini luput dari pemberitaan media – media , tetapi melihat foto dan video yang disertakan di  postingan Robby Deeh meyakinkan kejadian ini memang terjadi namun entah mengapa tidak dipublikasikan berbeda halnya ketika aksi menuntut pelaku penistaan agama walaupun berjalan tertib dan lancar namun tetap saja diframing negatif dalam pemberitaan.

Hal ini membuktikan bahwa semua agamapun ketika simbol agamanya dinodai pasti akan ada reaksi menuntut keadilan hal ini mematahkan tudingan kaum sekuler radikal bahwa aski ummat islam kemarin adalah kepentingan politik kemudian mengatakan agama tidak perlu dibela, nah kejadian aksi jamaat kristiani yang menuntut atas pembakaran injil ( walaupun terbukti rekayasa ) membuktikan kelompok agama lain juga bereaksi ketika agamanya dinodai bahkan aksinya mengarah anarkis dan menimbulkan korban namun tak satupun kelompok sekuler radikal yang bersuara.(ceo/sp)