SangPencerah.id– Berada di komplek Perguruan Muhammadiyah Purwodadi, hari Ahad (21/3) PDM Grobogan melounching Toko Mu. Toko Mu ini merupakan AUM ekonomi berbentuk minimarket yang akan memperkuat denyut dakwah Muhamamdiyah di Kabupaten Grobogan. Toko Mu menjadi bentuk kekuatan Islam berkemajuan dalam jihad perjuangan dibidang ekonomi.
PWM Jawa Tengah dan PW PM Jawa Tengah sendiri mendorong dan menargetkan agar setiap Pimpinan Muhammadiyah di seluruh Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah bisa memiliki AUM Ekonomi yang membanggakan.
Acara lounching minimaret ini dihadiri oleh Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Grobogan, Ketua PDM Grobogan Ir.Jati Purnama M.Si dan ribuan masyarakat yang turut bergembira diacara peresmian. Sebelum acara lounching, didahului dengan kegiatan jalan sehat dan pentas drumband yang sangat semarak.
Modal dari pembangunan Toko Mu ini berasal dari dana persyarikatan ditambah dengan iuran warga Muhamamdiyah di Purwodadi. Berbagai kebutuhan sehari-hari disediakan disini. Diharapkan masyarakat, khususnya warga Persyarikatan bisa ikut membesarkan dan memanfaatkan keberadaan minimarket ini.
Baca : (Indahnya Praktik Toleransi RS PKU Muhammadiyah Gubug)
Spirit pendirian Amal Usaha Ekonomi ini berangkat dari semangat Pemuda Muhammadiyah Purwodadi yang ingin mengembangkan ekonomi. Keinginan ini mendapat respon positif dari PDM hingga akhirnya dibentuklah Panitia pendirian Toko Mu. Panitia Pendirian terus Toko Mu terus bekerja keras, dan tak butuh waktu lama, akhirnya berdirilah minimarket Toko Mu ini.
Baca juga : (Luar Biasa, Muhammadiyah Di Bumi Reog Memiliki 15 Minimarket), (Bergerak Cepat, Muhammadiyah di Kediri Memiliki 13 Minimarket dan 4 Koperasi) dan (Hingga 2020, Muhammadiyah Akan Mendirikan Minimarket di 34 Provinsi)
Muh Khayatin, aktivis Muhammadiyah Purwodadi yang turut hadir dan mempersiapkan lounching Toko Mu ini, kepada redaksi SangPencerah.id, mengaku bangga dengan kelahiran AUM Ekonomi ini. Menurutnya, kedepan PDM Grobogan mendorong seluruh PCM-PCM yang ada diseluruh Kabupaten Grobogan untuk mendirikan minimarket, sehingga tiap kecamatan memiliki 1 minimarket. (sp/red)
