Video Kampanye Ahok Picu Islamophobia dan Anti Kebhinekaan

sangpencerah.id – Pilkada Jakarta putaran kedua semakin mendekati masa tenang dan pencoblosan, masing-masing pasangan menggunakan beragamm cara untuk mendapatkan dukungan warga DKI Jakarta, salah satunya pasangan Ahok – Djarot, kali ini mereka menggunakan video sebagai media kampanye.

Video yang diproduksi tim Badja alias Ahok – Djarot dengan tema keberagaman dan tagar #BeragamItuBasukiDjarot yang diungggah akun @basuki_btp dan juga akun-akun pendukung paslon nomer 2 ini mendapat kecaman dari netizen.

Video diawali dengan scene dua orang dalam mobil yang sedang terjebak di dalam situasi kerusuhandan terlihat beberapa pemuda memukul-mukul kaca depan mobil. Dan terlihat ekspresi 2 orang dalam mobil tersebut ketakutan menghadapi situasi tersebut.

Pada scene selanjutnya, beberapa orang dengan menggunakan sorban dan peci berteriak-teriak seolah sedang melakukan unjuk rasa dan menyampaikan orasi.

Video dengan durasi 2 menit ini banyak mendapatkan protes dan kecaman dari netizen, khususnya umat Islam. Karena dinilai sangat menyudutkan Islam di Indonesia, mencitrakan hal yang negatif, dan seolah-olah umat Islam di Indonesia intoleran, tidak pro kepada Pancasila dan Kebhinnekaan.

Sekilas tak ada yang aneh dalam video itu, namun jika diperhatikan, ada bagian yang dianggap memancing provokasi. Yaitu saat ada sekelompok pria berpeci dan sorban berdemo dengan latar spanduk ‘Ganyang Cina’.

Hantu Islam Radikal dan Propaganda Video Kampanye Ahok

Kecaman pun bergulir kepada Ahok-Djarot karena justru video itu dinilai memprovokasi. Tagar #KampanyeAhokJahat pun muncul dan ramai-ramai disuarakan hingga bertengger di trending topic Twitter.

Wakil Ketua DPR Fadli Zon memprotes video kampanye Ahok-Djarot, ada adegannya kerusuhan dengan menampilkan sekelompok massa berpeci.

Menurut Fadli Zon, video tersebut adalah rasis. Menurutnya, tidak sepatutnya kaum Muslim dijadikan sebagai ikon biang kekerasan. (redaksi/sp)