Satgas Advokasi Pemuda Muhammadiyah Kawal Petani Karawang Aksi Kubur Diri

Sangpencerah.id – Sebanyak 500 petani Teluk Jambe Karawang tadi siang melakukan aksi di depan Istana Negara RI untuk meminta kepada Presiden Joko Widodo mengembalikan mereka ke lahan pertaniannya dan mencabut sertifikat tanah atas nama PT Pertiwi Lestari yang telah dinyatakan ilegal oleh Kementerian Lingkungan Hidup RI.

Pada aksi kali ini, sebanyak 5 orang petani melakukan aksi kubur diri dengan menutup seluruh bagian tubuhnya dengan tanah merah dan ditaburi bunga, sebagai simbol perlawanan terhadap PT Pertiwi Lestari yang menggusur rumah dan tanah mereka.

Para petani ini telah diusir, mengalami kekerasan fisik, dan perusakan lahan pertanian oleh PT. Pertiwi Lestari sejak bulan Oktober 2016. 11 orang di antaranya sempat mengalami kriminalisasi dan hanya 5 orang yang dinyatakan bebas di Pengadilan Negeri Karawang. Selama 6 bulan hidup petani terkatung-katung karena sudah tidak punya tempat tinggal lagi. Saat ini ratusan petani yang terdiri dari orang dewasa dan anak-anak ini ditampung di Panti Asuhan Muhammadiyah di Tanah Abang.

Direktur Satgas Advokasi Pemuda Muhammadiyah, Gufroni dalam orasi di hadapan ratusan petani menyatakan bahwa negara dalam hal ini pemerintah kalah oleh pemilik modal, termasuk rekomendasi Komisi II DPR RI untuk menetapkan status quo dalam konflik agraria di Karawang ini ternyata tidak diindahkan atau dipatuhi oleh PT Pertiwi Lestari.

Dengan kesombongannya, perusahaan malah makin agresif meratakan tanah milik para petani dengan buldozer. “Kami dari Satgas Advokasi Pemuda Muhammadiyah akan tetap mengawal dan mendampingi para petani karawang ini hingga tuntas sebagai bukti komitmen kami akan ajaran Kyai Dahlan untuk membela kaum Mustadaafin”, pungkas Gufroni.

Dalam aksi ini para peserta juga bergiliran orasi. Ketua STTB (Serikat Tani Teluk Jambe Karawang) Maman, mengatakan bahwa para petani minta Jokowi turun tangan untuk menyelesaikan nasib petani dan meminta agar HGB PT Pertiwi Lestari untuk dicabut.

Hingga berita ini diturunkan, aksi ini masih berlangsung dan di dapat kabar bahwa dari pihak Kantor Staf Kepresidenan akan menerima perwakilan Satgas Advokasi dan petani sebanyak 20 orang. (sp/red)