Sukses Muhammadiyah, Menyelamatkan Bahtera Keluarga Muallaf China

SangPencerah.id– Satu tahun yang  lalu datang Yulius, laki-laki berethnis china ke Lazis Muhammadiyah Bengkulu.  Saat itu posisinya lagi bangkrut dan sangat terpuruk. Alhamdulillah, sudah 3 bulan ini ia masuk islam. Dia dikucilkan oleh keluarga  sang istri karena bapak mertuanya juga keturunan china yang belum masuk Islam,  Julius yang kini bernama Yunus ini tidak disuruh lagi bersatu dengan keluarganya nya dan dia jadi tidur di masjid.

Singkat cerita Lazismu berkunjung ke rumahnya dan bertemu dengan mertuanya,  mertuanya pun marah-marah dan menyuruh anaknya bercerai dengan Yunus.  Lazismu pun mempertemukan yulius dengan isterinya dan Lazismu bertanya apakah yuliani (istri yulius) masih mau dengan yulius, katanya masih mau.

Dapat disimpulkan bahwa kedua suami istri ini memang benar-benar masih saling mencintai. Lalu Lazismu mengontrakkan  rumah untuk Yunus dan anak-anaknya, keluarga inipun  pindah rumah tak lagi bersama dengan orang tuanya. Lazismu Bengkulu pun tak membiarkan begitu saja, Lazismu memberikan modal untuk jualan martabak bagi keluarga mualaf ini. Dan dari jualan martabak ini,  ia bisa menyisihkan infak 1  Rp.500.- untuk setiap loyangnya.

 

Selain mendorong dengan memberdayakan ekonomi keluarga Yunis, Muhammadiyah juga mengirim Yunus untuk memperdalam Islam di Mahad Saad bin Abiwaqas, Palembang selama 3 bulan. Insya Allah saat ini islamnya benar-benar sudah mantap.

33 Tahun Tak Mampu Berqurban, Dusun Terpencil Ini Mendapat Sentuhan dari Lazismu

Untuk 2 orang anaknya, Lazismu memasukkan di Pesantren Al Hubarak Muhammadiyah, biayanya pun gratis. Lazis Muhammadiyah mempunyai prinsip menuntaskan kemiskinan dan memberdayakan masyarakat.

Yunus dan keluarga ini merasa bersyukur dan berterima kasih kepada Muhammadiyah yang telah memberikan bantuan. Sungguh proses hidup penuh hikmah yang banyak menyimpan pelajaran. (sp/red)