Gedung PP Muhammadiyah Jakarta Menjadi Baitul Mustad’afiin

Dapur Umum di kantor PP Muhammadiyah

oleh : Abdoel Malik R (Sekretaris KOKAM dan SAR PP Pemuda Muhammadiyah)

Empat malam ini, Pemuda Muhammadiyah memberi tempat untuk bermalam, makan & mck bagi 217 warga petani Teluk Jambe Karawang. Pendirian Pos Al-Maun sebagai wadah koordinasi antar relawan Muhammadiyah dengan koordinator warga petani. Penamaan Pos Al-Maun adalah semangat Quranic ala KH Ahmad Dahlan. Selama empat malam, wajah Pimpinan Pusat Muhammadiyah kantor Jakarta menjadi Baitul Mustad’afiin (Rumah Bagi mereka yang Lemah, di Dzholimi, atau Rentan).

Hanya segelintir yang pernah terbayang kantor PP. Muhammadiyah sebagai Rumah Singgah bagi berbagai kelompok aksi, bayangan tersebut tidak lepas dari:

1. peristiwa 1998, massa mahasiswa aksi reformasi memakai

2. Aksi 411 & 212.

Dan sekarang menjadi tempat singgah bagi warga petani Teluk Jambe Karawang. Kedatangan warga petani Teluk Jambe Karawang mengejutkan karena di hubungi jam 17.30 bahwa mereka harus hengkang dari depan Istana.

Persoalan yang muncul saat menerima mereka adalah:
tempat layak untuk istirahat,
kesediaan air untuk MCK,
ruangan khusus bagi ibu menyusui,
ruangan khusus pelayanan kesehatan,
dan lain-lainnya.

Memang belum ada rancangan khusus bagi kantor PP Muhammadiyah mengatasi mass gathering atau sebagai Humanitarian Crisis Centre. Sudah ada beberapa peristiwa yang sudah bisa di jadikan pembelajaran. Walau terlambat tapi tidak berarti diam tidak berbuat lebih baik untuk masa yang akan datang.