Untuk Apa Belajar Ilmu Kalam?

Ust. Wahyudi Abdurrahim, Lc. M.M:

Dalam sebuah diskusi, ada yang menanyakan mengenai manfaat belajar ilmu kalam. Bukankah ilmu kalam hanya sekadar mengutak-atik eksistensi ketuhanan? Apa gunanya belajar ilmu kalam?

 

 

Untuk menjawabnya, nampaknya kita perlu melihat dari sisi tujuan awal terbentuknya ilmu kalam, yaitu:
1. Membela akidah Islam dari serangan orang-orang non muslim, yaitu Manawi, Majusi, Yahudi, Nasrani, Dhariyuun, Atheis dan lain sebagainya. Mereka menyerang akidah Islam sesuai dengan konsep ketuhanan mereka. Selain itu, mereka juga menggunakan logika dalam menyerang prinsip ketuhanan yang dianut umat Islam. Ulama merasa berkewajiban membela akidah Islam. Dari sini pula, mulai muncul perkembangan ilmu kalam.
2. Menyerang kepercayaan mereka, dengan berpijak kepada Quran dan hadis nabi, serta menggunakan logika sebagar sarana untuk menghancurkan konsep ketuhanan mereka. Dengan demikian, mereka dapat tunduk dan mengakui kebenaran  ajaran Islam.

Dalam perkembangannya, energi yang diledakkan ilmu kalam ternyata lebih dahsyat. Ilmu kalam pada akhirnya tidak hanya mengkaji mengenai eksistensi Tuhan, namun juga masuk dalam ranah lain, terkait interkasi manusia dengan Tuhan, manusia dengan dirinya, manusia dengan yang lain bahkan membahas tentang kosmologi. Ilmu kalam juga mengkaji tentang persoalan social, terutama yang terkait dengan persoalan politik.

 

 

Waktu itu, umat Islam berada di depan gerbang peradaban, sementara saat ini, umat Islam berada di belakang gerbong peradaban. Tugas para mutakallimun bertambah satu lagi, yaotu menjadikan ilmu kalam sebagai sarana untuk membangkitkan umat dari keterpurukan peradaban. (www.almuflihun.com)