Solidkan Umat, Muhammadiyah Ngampelsari Adakan Buka Bersama Tiap Senin dan Kamis

Kegiatan PRM Ngampelsari

SangPencerah.id- Ketaatan makhluk kepada penciptanya dibuktikan dengan ibadah. Iman dan taqwa menjadi kebutuhan untuk ketenangan jiwa. Menimba air pun bermakna ibadah bila diniatkan hanya karena mencari ridho Alloh SWT. Besar kecilnya amal selalu tergantikan dengan setimpal. Di sudut desa itu muncul gebrakan dakwah istimewa. Tidak cukup luas, namun Musholla Al Amin tetap banjir dengan jamaah untuk beribadah.

“Berawal dari bincang-bincang setelah selesai sholat berjamaah, beberapa orang diskusi seputar agama, organisasi, maupun sosial serta semangat untuk menciptakan terobosan bagaimana sunnah-sunnah rosul bisa di tegakkan sekalipun berada di tempat yang biasa-biasa saja”, begitu menurut Sholichan, AR. Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Ngampelsari Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur.

“Musholla hasil wakaf ini insya Allah berkah”, tutur Khusnul. “Dalam seminggu minimal ada 2 kali kajian rutin serta TPQ. Semangat para jamaah untuk berdakwah mengalami peningkatan yang signifikan. Setelah gegap gempita mengawali kegiatan pada saat Idul Adha yaitu penyembelihan hewan qurban di ranting muhammadiyah beberapa bulan lalu, orang-orang semakin solid. ”, imbuh ketua takmir ini

“Kepedulian jamaah tak terbendung hingga muncul ide bagaiaman bila diadakan buka puasa bersama di hari Senin dan Kamis”, Ucap Farih, Sekretaris PRM. “Bukan buka puasa bersama target utamanya tetapi bagaimana membiasakan diri dengan menjalankan sunnah – sunnah Nabi Muhammad SAW”, tambahnya. “Setelah di sepakati siap untuk mengadakan gerakan puasa Senin Kamis, beberapa orang mengajukan diri menyediakan takjil berbuka. Hingga saat ini (Januari) sudah penuh sebulan terjadwal setiap Senin dan Kamis, siapa yang bersedekah takjil maupun makan untuk buka puasa. Gerakan puasa Senin Kamis ini dimulai sejak awal Bulan Desember 2016. Hingga saat ini rata-rata lebih dari 25 orang, beberapa diantaranya adalah anak-anak selalu memenuhi musholla yang hanya berukuran 4 x 10 m”. Pungkasnya pria pengasuh TPQ Al Amin ini.

Secara fisik musholla Al Amin tak sebesar Istiqlal. Melihat kuantitas juga tak sebanyak Majid Nabawi tetapi semangat para jamaah untuk taat terhadap tuntunan nabi boleh membuat kita iri. (sp/ja)