Hari ini, Universitas Muhammadiyah Resmi Berdiri di Kota Bandung

SangPencerah.id – Ketua Pelaksana Launching Universitas Muhammadiyah Bandung (UMB) Dadang Syaripudin, memaparkan perihal permintaan Ketua Umum Pusat Muhammadiyah, Din Syamsudin untuk mendirikan Univeristas Muhammadiyah di Jawa Barat.

“Ketua umum (Din Syamsudin) mengatakan saat muktamar Muhammadiyah di Makasar nanti, ia ingin mendengar laporan bahwa di kota Bandung berdiri universitas,”  kata Dadang. Intruksi Din itu menurutnya, menjadi tanggungjawab bagi Pengurus Wilayah Muhammadiyah Jabar.

Hal tersebut disampaikan dalam Launching Universitas Muhammadiyah Bandung (UMB) di Hotel Haris Cieumbeulit, Bandung, Selasa (23/8). UMB kini berlokasi di Jalan Palasari, Kota Bandung.

Ia menambahkan, pada Juni 2015 lalu UMB sudah mendapatkan izin operasional dari Kemenristek Dikti. Hal tersebut terkait dengan proses pendirian yang melibatkan PP Muhammadiyah, Kopertis, Walikota, Gubernur, Kemenristek. “Kita ajukan 12 prodi, namun keluar 11 prodi.”

UMB membuka 11 Program Studi. Enam diantaranya  Prodi rumpun Sains dan teknologi yang meliputi Teknik Elektro, Teknik Informatika, Teknik Industri, Farmasi, Bioteknologi, dan Teknologi Pangan Halal. Sedangkan lima lainnya Prodi rumpun Sosial dan Humaniora, yakni: Psikologi, Ilmu Komunikasi, Administrasi Publik, Agribisnis, dan Kriya Fashion Tekstil.

“Jurusan Kriya Fashion ini menjadi salah satu jurusan unggulan, sesuai dengan identitas Bandung itu sendiri,” katanya.

Muhammadiyah telah membuka tiga perguruan tinggi di Jawa Barat seperti Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah, maupun Stikes Aisyiyah. Namun, UMB berdiri sebagai universitas yang tidak ada kaitannya dengan Perguruan Tinggi sebelumnya.

Wakil Gubernur Jabar, Deddy Mizwar yang juga turut hadir dalam launching mengatakan Muhammadiyah memiliki peran penting dalam kancah kebangsaan dan keagamaan. “Sejak berdirinya Muhammadiyah eksis, kokoh, dan konsisten menjadi organisasi masyarakat,” ujar Deddy.

Atas berbagai kontribusi Muhammadiyah, tambah Deddy, membuat indikator pembangunan pendidikan di Jabar semakin meningkat. Hal tersebut tentu akan menjadi kekuatan untuk bersama-sama menyukseskan agenda-agenda pendidikan lainnya di Jabar, khususnya pada Angka Partisipasi Kasar (APK) perguruan tinggi, serta mutu PT di Jawa Barat.

Selain pendidikan, menurut Deddy Muhammadiyah telah andil dalam fasilitas kesehatan, ibadah, sosial yang menandai keberadaan Muhammadiyah di Jabar. “Saya apresiasi kepada civitas dan UMB  dan keluarga besar Muhammadiyah yang telah melaksanakan fungsi sosial secara konsisten dan tanggung jawab,” katanya.

Deddy berharap dengan beroperasinya UMB dapat meningkatkan kontribusinya melalui tri dharma perguruan tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian. (sp/rol)