Musik Sangihe dan Serambi Bagelan : Wajah Muhammadiyah Dalam Budaya Indonesia

SangPencerah.com- Konvensi Nasional Indonesia Berkemajuan yang digelar di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) tidak hanya menjadi ruang yang menampilkan beragam pemikiran dari tohoh-tokoh utama yang terbaik di Indonesia, tetapi yang menarik perhatian dari peserta maupun hadirin konvensi ini adalah penampilan kelompok-kelompok seni  binaan Muhammadiyah.

Kelompok pengisi acara disini tidak hanya dari lokal UMY seperti: paduan suara Sun Shine Voice UMY, UKM Seni Tari UMY  maupu Drum Crops UMY saja, tetapi juga kelompok-kelompok musik yang didatangkan dari beberapa daerah. Kelompok musik yang membuat decak kagum penonton diantaranya adalah kelompok musik bambu “Sang Surya”, yang ditangkan langsung dari Sangihe, Sulawesi Utara. Kelompok musik yang lahir dari Muhammadiyah di kawasan perbatasan Indonesia-Filipina ini tampil saat pembukaan dan penutupan KNIB di sportorium UMY. Menurut penuturan ketua PWA Sulawesi Utara kepada SangPencerah.com, kelompok musik ini usai tampil di UMY, akan di undang UMM dan PWM Bali.

Selain Kelompok Musik Bambu dari Sangihe yang berdomisili di Kotamobagu, Serambi Bagelan dari Purworejo persembahan Muhammadiyah Jawa Tengah juga turut ditampilkan. Kelompok musik yang tampil apik ini merupakan binaan Ustadz  Dandung Danadi, Ketua PDM Purworejo (2005-2015) dan sekarang ini mendapatkan amanah sebagai Ketua LSBO (Lembaga Seni Budaya Organisasi) PWM Jawa Tengah. Serambi Bagelan ini juga pernah tampil saat pelantikan PWM Jawa Tengah di Komplek Gubernuran, Kota Semarang. Kelompok musik yang tampil saat penutupan KNIB ini juga membuat haru ribuan penonton yang hadir.

Kehadiran Musik Bambu Sangihe dan Grup Musik Serambi Bagelan merupakan cara lain dari Muhammadiyah dalam mengagungkan budaya Indonesia. Bagimana Islam dan budaya asli Indonesia dipertemukan dalam kemasan yang berkemajuan? Tampilan kedua kelompok musik yang ditampilkan setidaknya mampu memberikan jawaban. (sp/jwt)