Di Kampus Unimus, Menkopolkam Paparkan Kondisi Sel Ustad Abu Bakar Ba’asyir

Menko Polkam, Kepala BNPT, TNI berfoto bersama jajaran Muhammadiyah

SangPencerah.com– Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Pandjaitan menjadi keynote speaker dalam Seminar Pembukaan Fikih Anti Terorisme di Rektorat Unimus, Jalan Kedungmundur Raya, Nomor 18, Semarang, Selasa (3/5/2016).

Dalam kesempatan tersebut, Luhut sempat memaparkan gambaran kamar Abu Bakar Baasyir di Lapas Gunung Sindur. Dalam materi presentasinya, tampak foto-foto ruangan terpidana kasus terorisme tersebut tersedia kipas angin, laci pakaian, tempat salat, hingga bangku dan meja.

“Ruangannya seluas lima kali lima meter, lebih luas dari kamar kos saya,” terang seorang pria yang ditunjuk Luhut untuk menjelaskan gambaran kamar Abu Bakar. Luhut berujar, dirinya sempat mendengar ada kabar yang menyebutkan bahwa Abu Bakar mendapat kamar yang tidak layak di Gunung SIndur, bahkan sempat dilarang untuk salat.

“Dari penjelasan tadi kabar itu kita bantah, tempat fasilitas untuk salat bahkan kami sediakan, memang sekarang komunikasinya dengan pihak luar semakin dibatasi hal ini karena kami ingin menegaskan kembali peraturan yang sebenarnya sudah ada seperti tidak diperkenankan komunikasi seluler hingga menerima tamu,” beber Menkopolhukam.

Ia mengakui bahwa perpindahan Abu Bakar Ba’asyir ke Gunung Sindur memang ada kaitannya dengan peristiwa Bom Thamrin yang dikendalikan dari Nusakambangan. Oleh karena itu ia kini membatasi dan memperketat komunikasi narapidana kasus terorisme.

“Langkah untuk menekan radikalisasi itu kami menggunakan pendekatan yang lebih lunak, seperti yang sudah saya jelaskan tadi, kita meninggalan hard approach bahkan juga untuk kerjasama memerangi terorisme seperti yang sudah kami lakukan dengan Turki dan Inggris,” terangnya (sp/tribunjateng).