Dokter Forensik yang Dikirim POLRI Ternyata Mahasiswa dari Dokter Muhammadiyah

Dokter Gatot (pakai topi), Ketua Tim Forensik Muhammadiyah

SangPencerah.com – Komnas HAM telah mempercayakan kepada Muhammadiyah untuk membentuk Tim Forensik dalam proses otopsi jenazah Siyono. PP Muhammadiyah telah mengumpulkan 9 dokter ahli forensik yang diketuai dr. Gatot Suharto, SH., SpF., Mkes. Proses otopsi sudah selesasi dilakukan kemarin, Ahad (3/4) yang membutuhkan waktu sekitar 3.5 jam. Hasil resminya akan diumumkan sekitar 7 hari kedepan.

Pihak Mabes POLRI ikut mengirimkan satu dokter forensik dari Polda Jateng. Jadi total ada 10 dokter forensik. Kapusdokes Polri Brigjen dr Arthur Tampi mengatakan jika kehadiran seorang dokter Polri itu untuk memastikan jika otopsi berlangsung secara fair dan apa adanya.

“Untuk menghindari berita yang tidak bias seperti saya temukan di beberapa TV Nasional. 9 dokter forensik Muhammadiyah adalah dokter ahli forensik terbaik di Indonesia. Mereka adalah guru besar dan dokter forensik dari UGM, UNDIP, UNS, UMY, UMP dan UMS. Bahkan, 1 dokter forensik terbaik yang dikirimkan Mabes POLRI untuk ikut melakukan otopsi adalah mahasiswa para dokter forensik Muhammadiyah tersebut. Saya kagum dengan 9 Dokter forensik tersebut, ruhul ikhlas dan ruhul jihad mereka memperkuat kami semua untuk membantu mencari keadilan untuk Bu Suratmi atas Nama suaminya Siyono”, terang Dahnil Anzar Simanjuntak, Ketum PP Pemuda Muhammadiyah.

Ketua Tim Forensik Muhammadiyah, dr. Gatot Suharto, merupakan Ketua Prodi Forensik dan Medikolegal FK UNDIP. Beliau juga menjadi Wakil Ketua Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah. (sp/mch)