Perjalanan SMP Muhammadiyah 8 Bandung Di Negeri Sakura

SangPencerah.com- Kelompok ekstrakurikuler Engineering Class (EC) atau lebih dikenal oleh anak-anak sebagai kelompok STEM, akhirnya dapat berpartisipasi kembali dalam agenda besar yang diadakan oleh Universitas Shizuoka, Jepang pada akhir tahun 2015 kemarin. Para siswa yang terpilih mewakili SMP Muhammadiyah 8 adalah ananda Mayra Najmifajri Safira (VIII Ibnu Kholdun) dan ananda Arsyira Najmi Raisya (VIII Ibnu Bajjah) dengan didampingi oleh guru pembimbing STEM nya yaitu ibu Pujiastuti, S.Pd. Nama kegiatan camp yang berlangsung selama 2 hari itu diberi nama Shizuoka STEM Junior Project Winter Camp 2015 (selanjutnya penulis tulis STEM Camp). SMP Muhammadiyah 8 Bandung ini merupakan satu-satunya sekolah Indonesia yang berkesempatan bergabung dalam agenda STEM Camp di Jepang.

Tidak semua siswa ekskul EC dapat dengan bebas mengikuti agenda tersebut, tetapi hanya siswa yang terpilihlah yang boleh pergi yakni siswa yang lolos dalam tahap penyeleksian membuat proposal penelitian tentang energi terbarukan. Sasaran siswa yang mengikuti tahap seleksi untuk STEM Camp 2015 ini hanya untuk siswa kelas 8 dan 9 saja. Saat diberikan project tersebut ternyata muncul ide-ide kreatif dari yang dapat mereka sajikan di hadapan para dosen Fisika UPI, DR. Irma Rahma Suwarma dan Lilik Hasanah, salah satu contohnya adalah  judul proposal yang diajukan oleh Mayra adalah “Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut sebagai Energi Alternatif di Indonesia” dan dengan judul proposal tersebut telah mengantarkan Mayra sebagai pemenang pertama seleksi agenda STEM camp serta berhak mendapatkan beasiswa senilai Rp. 8.000.000,- dari sekolah.

IMG_0394

Shizuoka STEM Junior Project Winter Camp 2015

Senin, 21 Desember 2015, pukul 13.35 WIB, tim STEM berangkat menuju Jepang dengan transit terlebih dahulu di Guangzhou, China. Kami melanjutkan perjalanan di hari berikutnya dan tiba di Tokyo International Airport pada pukul 13.50 waktu Jepang. Kami disambut oleh kang Ilman yang merupakan orang asli Indonesia yang telah menetap disana dan mengantarkan kami untuk beristirahat di sebuah apato atau apartemen sewaan milik mahasiswa Indonesia

STEM Camp dilaksanakan pada hari Rabu-Kamis, 23-24 Desember 2015 di Yaizu Youth and Children’s Center, Yaizu. Acara STEM Camp tersebut dihadiri oleh Yoshisuke Kumano, Ph.D. (Profesor of Science Education at Shizuoka University), Toshihiko Masuda (Headmaster Science School of Shizuoka) dan Takaji Ohishi (Presiden Hamamatsu Science Teachers Organization). Kegiatan STEM camp diawali dengan presentasi poster hasil analisis para peserta dengan judul “How Satellite Work to Relay Information to Earth”.

Tema besar yang diberikan panitia adalah bagaimana siswa memodifikasi penempatan panel surya agar panel surya tersebut menghasilkan tegangan listrik paling besar. Langkah-langkah pembelajaran STEM yang dipraktekkan disana hampir sama dengan yang telah dipraktekkan di kelompok ekskul EC. Peserta yang ikut dalam agenda STEM camp kali ini berjumlah 20 orang.  Para peserta dikelompokkan menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 3 – 4 orang. Siswa dituntut untuk berpikir kritis pada saat brainstorming mengenai solusi yang mungkin dibuat untuk meningkatkan tegangan yang dihasilkan panel surya, Prof. Kumano sangat mengapresiasi pemikiran para siswa yang sangat beragam. Ide-ide tersebut kemudian dituangkan dalam bentuk desain alat. Alat dan bahan yang akan digunakan pun disesuaikan dengan alat-alat yang telah disediakan panitia. Pada sesi construct Mayra dan Arsyira memilih bentuk kotak penyimpanan yang terbuat dari kardus dan dilapisi alumunium foil. Pada saat pengujian di bawah sinar lampu ternyata tegangan yang dihasilkan masih belum maksimal, maka mereka pun mendesain ulang alat yang sudah dibuat dengan beberapa penambahan. Posisi pembimbing pada saat itu harus netral, tidak memberikan jawaban apapun kepada siswa agar setiap masalah yang disajikan panitia dijawab sendiri oleh siswa.

Pada hari kedua para peserta melanjutkan project dengan mendesain ulang dan merekonstruksi alat yang telah dibuat sebelumnya dengan tidak lupa menguji keberhasilan alat tersebut. Project diakhiri dengan pembuatan poster dan hasilnya dipresentasikan di depan para peserta dan sensei yang hadir saat itu.

IMG_0133

Museum Sains Ru-Ku-Ru

Perjalanan kali ini ke Museum Sains Ru-Ku-Ru, kami diantar oleh Saito san, Mahasiswa S3 di Universitas Shizuoka. Museum Science Ru-Ku-Ru menyajikan banyak wahana yang dapat dicoba oleh para pengunjung dan dijamin para pengunjung tidak bosan berada berlama-lama di museum ini. Hampir semua wahana edukasi yang ada dicoba oleh kami. Labirin tanpa cahaya, guru-guru spin, magical ball, sound wave, magical S-N, dan lainnya.

Mt. Fuji

Saatnya melihat lebih dekat Mt. Fuji atau gunung Fuji yang memiliki ketinggian 3776 meter. Gunung Fuji terletak di perbatasan perfektur Shizuoka dan Yamanashi, di sebelah barat Tokyo. Gunung Fuji adalah gunung tertinggi yang dimiliki Jepang dan menurut sejarah diperkirakan gunung tersebut terbentuk sekitar 10.000 tahun yang lalu.

Perjalanan kali ini kami sangat beruntung karena di Jepang sedang musim dingin sehingga puncak gunung Fuji sudah di tutupi salju, hanya saja belum terlalu banyak saljunya karena dikabarkan saat Desember kemarin gunung Fuji sedang aktif sehingga salju yang ada sebagian mencair kembali karena suhu gunung yang lebih hangat dari biasanya. Di bawah kaki gunung Fuji terdapat satu kawasan wisata yang disebut dengan nama Fujiten. Di tempat itulah para pengunjung dapat menikmati asyiknya bermain ski ataupun berseluncur di atas salju.

Seminggu sudah berlalu, saatnya kami meninggalkan negeri Sakura yang telah memberikan banyak kesan pada kami. Misalnya setiap hari harus membuat target yang ingin dicapai, tepat waktu, disiplin, serius dalam belajar sesuai yang ditunjukkan para peserta camp asal Jepang. Ataupun dalam kehidupan sehari-hari di jalan umum, kami tak pernah menemukan sampah berserakan, jalanan bebas macet, dan para pengemudi mobilpun sangat takut untuk melanggar aturan di jalan raya. Dan dalam pembelajaran STEM nya semoga apa yang telah dipelajari saat mengikuti STEM camp dapat dikembangkan di SMP Muhammadiyah 8.

Pengirim : Cepi Aunillah, Penulis : Pujiastuti, S.pd