Bangsa Cina Peluk Islam lebih Dahulu dari Bangsa Indonesia

Islam di China

Sampai detik ini banyak mualaf dan calon mualaf berdarah keturunan Tionghoa di Indonesia yang ditentang keluarganya..

Mereka diijinkan pindah ke agama apapun asalkan jangan Islam. Jika tetap masuk Islam maka dimusuhi, dijahati bahkan ada yang di zalimi bahkan ada yang mati syahid disiksa keluarganya (Ko Aheng yarhamullah contohnya).

Semoga sejarah ini bisa membantu meluruskan pandangan keluarga mereka yang menentang Islam..

Sejarah membuktikan justru bangsa Cina memeluk Islam lebih dahulu dari bangsa Indonesia.

Umat Islam telah lama menjadi bagian dari Cina. Catatan tentang kehadiran Islam di Cina jauh lebih terekam dalam sejarah Cina dibanding sejarah Islam.

Islam hadir di Cina sudah sangat lama. Waktunya hanya terpaut sedikit dari masa Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam, dimasa Salafush sholeh, tabiut tabiin dibawah Amir al-Mu’minin Utsman bin Affan..

Delegasi pertama yang datang ke Cina pada tahun ke 29 hijriah. Utusan itu dipimpin Saad bin Abi Waqash. Dia diberi mandat oleh khalifah ke-3 Utsman bin Affan mengajak kaisar Cina Yung Wei masuk Islam.

Sebelumnya hubungan bangsa Arab dan Cina terjalin melalui perdagangan.

Untuk menunjukkan kekaguman dan penghormatannya terhadap Islam, kaisar lantas mendirikan masjid pertama di Cina.

Masjid Canton (Memorial Mosque) sampai saat ini masih berdiri tegak dan telah berusia 14 abad. Masjid ini adalah saksi bisu perkembangan Islam di negeri tirai bambu itu.

Setelah itu, hubungan Islam dan Cina berkembang pesat hingga muncul perkampungan Muslim.

Perkampungan Muslim yang pertama dibangun adalah Cheng Aan, berlangsung pada masa dinasti Tang.

Pada tahun ke 133 Hijriah terjadi pertempuran besar yang menentukan sejarah Islam di Asia Tengah. Pasukan Muslim dipimpin Ziyad.

Setelah kemenangan itu, Muslim mengontrol penuh hampir seluruh wilayah Asia Tengah.

Kemenangan itu membuka pintu lebar-lebar bagi ulama Islam. Pada 138 Hijrah, Jenderal Lieu Chen melakukan pemberontakan melawan Kaisar Sehwan Tsung. Untuk menumpas pemberontakan itu kaisar memohon pertolongan Khalifah Al Mansur dari dinasti Abbasiyah.

Al Mansur menyanggupi dengan mengirim 4 ribu tentaranya ke Cina.

Bantuan ini membuat kaisar bisa menghadapi para pemberontak. Itulah mula pertama hingga tentara Turki mulai hadir di Cina. Mereka menetap dan menikahi perempuan Cina.

Saat ini ulama Cina berkembang baik dalam bidang ilmu agama maupun filsafat dan sosial. Bahkan tak sedikit yang ikut mewarnai filsafat Confusius. Namun belakangan umat Islam menghadapi banyak masalah. Kehidupan yang sangat keras dialami saat dinasti Manchu berkuasa (1644-1911 Masehi).

Terjadi perseteruan paling keras di mana terjadi lima kali perang yakni Lanchu, Che Kanio, Singkiang, Uunanan dan Shansi.

Muslim mengalami kekalahan dalam pertempuran ini. Korban yang jatuh tak terhitung dan mengakibatkan menyusutnya jumlah Muslim hingga sepertiganya saja.

Setelah kekalahan menyakitkan itu, jumlah Muslim kembali berkembang. Diperkirakan ada 60 juta umat Islam. Mereka bukan cuma mengerti teori tapi juga praktik. Mereka mengenal rukun Islam, konsep halal dan haram dan sempat memimpin peradaban di Cina.

Sejarah juga membuktikan Islam dibawa dari Cina ke Indonesia oleh Haji Mahmud Shams alias Laksamana Ceng Ho (Sam Po Tay Djien atau Sam Po Tao Lang) muslim yang berasal dari suku Hui (1373 – 1433) yang kini “dipuja dan disembah” oleh non muslim dengan nama Sam Po Kong.

Jangan sembah Patung lagi, karena menyembah itu hanya kepada Alloh satu – satunya Tuhan semesta alam, mari belajar, temukan kebenaran sejati dan masuklah Islam..

Kebencian terhadap Islam dihembuskan oleh penjajah nashrani Belanda melalui rekayasa dan pengkotak-kotakkan suku ras dan golongan selama 350 tahun menjajah Indonesia..

Sampai hari ini mereka masih menjajah dan memecahbelah melalui segala bidang termasuk menjajah melalui sumber daya alam kita..

Jadi jangan benci Islam, justru bencilah penjajah itu. Karena perjuangan kemerdekaan Indonesia justru diawali dengan ALLAHU AKBAR ! Bukan yang lainnya..

Kebenaran suatu agama terletak pada kitab sucinya, bukan manusianya..

Mari pelajari Alqur’an dan kitabullah lainnya..

Hanya Islam yang setiap hari menerapkan bahwa bagi seluruh manusia tidak ada perbedaan suku, ras, ekonomi, politik, sosial, budaya, di Islam ada persamaan derajat, persatuan dan persaudaraan abadi melalui sholat berjamaah 5x sehari, setiap hari sampai mati.

Dalam Islam tidak peduli siapa anda, kaya dan miskin, berpendidikan tinggi atau tidak, sehat atau cacat, hitam, putih, coklat, kuning… semua sama, wajib berjamaah, rapat dalam satu barisan, ruku dan sujud hanya kepada Alloh..

Temukan kebenaran sejati, sebelum mati. Karena hidup sementara ini bukan untuk mati, tapi mati itu untuk hidup selamanya..

Wabillahi hidayah wal taufiq..
Semoga bermanfaat.. Aamin..

Hanny Kristianto (Sekjen Muallaf Center Indonesia)