SangPencerah.com- Malam penganugrahan Festival Film Pendek Indonesia (FFPI) 2015 kembali di gelar di Galeri Indonesia Kaya-Jakarta, 22 Januari 2015. Acara ini merupakan ajang tahunan yang diadakan Kompas TV untuk menggali sineas-sineas muda berbakat di Indonesia. Tema FFPI 2015 adalah “Indonesiaku, Kebangganku”, tema ini mengandung maksud untuk menggali ide-ide cerdas sineas muda dalam memaknai dan mengekploitasi Indonesia dalam sebuah karya.
Tak kurang 200 lebih film karya anak bangsa masuk kemeja penjurian. 80 prosen film yang masuk mayoritas berasal dari luar Jakarta, hal ini menunjukkan gairah perfilman di Indonesia telah bangkit di berbagai daerah. Festival Film Pendek ini sendiri merupakan ajang bergengsi yang tepat bagi insan film pemula untuk unjuk gigi dan berkompetisi. Setiap pemenang, selain mendapatkan beragam hadiah, karya yang dihasilkan juga mendapat kesempatan untuk di tampilkan di Kompas TV. Kompetisi film ini sendiri dibagi dalam dua kategori, yakni kategori umum dan kategori pelajar.
Setelah melalui penjurian dan seleksi yang begitu ketat, panitia menetapkan lima nominasi film yang akan memperebutkan gelar film pendek terbaik. Adapun 5 nominator yang lolos dari kategori pelajar adalah sebagai berikut: “Samin Surosentoko” produksi Sanggar Seni Sekar Tanjung, Blora, Jawa Tengah, “Coblosan” produksi SMK Kurasari Purbalingga, “Ali-Ali Setan” produksi SMK YPLP Perwira Purbalingga, “Kotak Pusaka” produksi SMK Negeri 51 Jakarta dan Surya The School Gangs produksi SMK Muhammadiyah 1 Temanggung (Juara 1). Dan akhirnya Surya The Scholl Gangs dari SMK Muhammadiyah ini dinobatkan sebagai juara 1, menyusul Coblosan sebagai juara II dan Samin Surosentiko sebagai juara III.
Surya The Scholl Gangs sendiri berkisah tentang kehidupan Surya, seorang anak yatim yang sangat lihai dalam bela diri. Dalam kehidupan disekolah ia terlibat konflik dengan geng “preman” yang gemar memalak para pelajar. Berikutnya ia harus berhadapan dengan rentetan peristiwa yang tak ia duga.
Penyajian cerita sangat sederhana tapi sarat dengan pesan-pesan yang bermakna. Film ini ditampilkan dalam setting tempat mayoritas di sekolah, soundtrack music yang menarik dan akting laga para aktor yang cukup mumpuni memberi nilai lebih tersendiri.
Kemenangan film karya SMK Muhammadiyah Temanggung ini menambah deret pretasi keluarga Muhammadiyah yang eksis dalam memproduksi karya-karya sinema. Sebelumnya kita sangat akrab dengan film Bait Surau, Bulan Terbelah di Langit Amerika, Darah Biru Arema, dan sebagainya. Semoga lahir karya-karya lain dari generasi Muhammadiyah berikutnya. (sp/juwita)
