Mari Menyambut Gerhana Bulan Total 14 Dzulhijjah


Oleh: Saifuddin Zuhri (PW IPM Jawa Timur; Anggota Surabaya Astronomi Club)

Credit: langit selatan
Sang Pencerah – Fenomena langka gerhana bulan total akan terjadi di langit Indonesia beberapa hari setelah hari raya Idul Adha. Selain Indonesia wilayah yang akan bisa menyaksikan fenomena ini adalah Amerika Utara, Amerika Selatan, Samudra Pasifik, Negara-Negara Asia Timur, Australia.

Gerhana Bulan Total pada tanggal 8 Oktober 2014 (seri saros 127) merupakan fenomena alam yang terjadi ketika matahari, bumi dan bulan berada dalam satu garis lurus di tata surya sehingga gerhana pasti terjadi ketika bulan pada fase oposisi (purnama). Sebelum puncak gerhana bulan total ini akan didahului dengan gerhana penumbra dan gerhana sebagian.

Bagi yang berada di wilayah Indonesia bagian barat (WIB), mulai gerhana bulan penumbra = 15.14 WIB; mulai gerhana sebagian = 16.14 WIB; mulai gerhana total = 17.24 WIB, puncak gerhana total = 17.54, gerhana sebagian berakhir = 18.24 WIB, gerhana sebagian berakhir = 19.34 WIB, gerhana penumbra berakhir = 20.35 WIB

Bagi yang berada di wilayah Indonesia bagian tengah (WITA), mulai gerhana bulan penumbra = 16.14 WIB; mulai gerhana sebagian = 17.14 WIB; mulai gerhana total = 18.24 WIB, puncak gerhana total = 18.54, gerhana sebagian berakhir = 19.24 WIB, gerhana sebagian berakhir = 20.34 WIB, gerhana penumbra berakhir = 21.35 WIB
Bagi yang berada di wilayah Indonesia bagian tengah (WIT), mulai gerhana bulan penumbra = 17.14 WIB; mulai gerhana sebagian = 18.14 WIB; mulai gerhana total = 19.24 WIB, puncak gerhana total = 19.54, gerhana sebagian berakhir = 20.24 WIB, gerhana sebagian berakhir = 20.34 WIB, gerhana penumbra berakhir = 22.35 WIB.

Credit: Eclipse NASA



Tuntunan Syar’i Gerhana Menurut Muhammadiyah.
Jamaah Muhammadiyah, jauhi tradisi adat yang berkenaan dengan gerhana yang tidak ada tuntunannya dalam Islam. Selain itu mari bersama-sama para jamaah untuk mendirikan sholat gerhana secara berjamaah di masjid-masjid terdekat. Kapan waktunya? menurut panduan hisab Muhamamdiyah (link download pedoman hisab muhammadiyah.pdf), sholat gerhana dilaksanakan saat gerhana berlangsung. Khusus di sebagian wilayah Indonesia karena awal gerhana bulan berlangsung saat bulan belum terbit (dibawah horizon), maka sholat bisa dilaksanakan ba’da maghrib.

Untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan, gunakanlah teleskop dan binokuler untuk melihat bagaimana gerhana bulan sedang berlangsung. Lalu abadikan dan dokumentasikan moment gerhana tersebut berupa gambar atau video. Dan edukasilah para jamaah tentang bagaimana proses gerhana bulan total bisa terjadi secara sains dan ilmu astronomi sehingga para jamaah semakin mengenal akan tanda-tanda kekuasan Allah. Setuju?Wallahu’alam. (SP/zuhri)