PP Muhammadiyah: Jakarta Post Tendensius dan Sinis kepada Islam

JAKARTA — Bendahara umum PP Muhammadiyah, Anwar Abbas menyatakan, karikatur yang dimuat Jakarta Post pada edisi Kamis (3/7), sangat tendensius dan sinis terhadap Islam.

“Media Jakarta Post, telah bermain-main dengan isu SARA dan pelecehan terhadap agama,” tutur Anwar saat dihubungi Republika Online, Senin (3/7) sore.

Anwar
mengaku tidak habis pikir, koran berbahasa Inggris tersebut telah
berbuat lalai, yang berdampak dapat menimbulkan ‘clash’ dan ‘konflik
horizontal’. “Tidak terbayang oleh saya mereka tidak akan tahu
pemberitaan-pemberitaan semacam ini dapat memantik kemarahan umat,”
jelas Anwar.

Jika saja hal itu sampai terjadi, kata dia, apakah
Jakarta Post mau dan sanggup untuk bertanggung jawab. “Media Jakarta
Post telah melanggar kode etik jurnalistik,” katanya.

Walaupun mereka sudah meminta maaf, Dewan Pers harus tetap menegur dan memperingatkan dengan keras redaksi Jakarta Post agar peristiwa serupa jangan sampai terulang lagi.

Karikatur
koran ‘The Jakarta Post’ edisi Kamis (3/6), yang dimuat di halaman 7,
harian berbahasa Inggris, memuat karikatur dengan gambar simbol Islam
dalam ukuran yang cukup besar di rubrik Opini.

Itu setelah
karikatur tersebut menggambarkan bendera berlafaz ‘laa ilaha illallah’
dengan logo tengkorak yang terpasang di bendera.

Tidak sekadar
itu, lafaz tahlil tersebut dipadukan dengan bendera tengkorak khas bajak
laut. Kemudian, tepat di tengah tengkorak, tertera tulisan ‘Allah,
Rasul, Muhammad’.

Gambar tersebut memuat karikatur dalam beberapa
adegan. Adegan menampilkan lima orang dalam posisi berlutut dengan mata
tertutup kain di tanah dan tangannya terikat di belakang dalam posisi
ditodong senjata. [sp/rol]