Penonton Menangis Haru Lihat Bocah 5 Tahun Hafal 29 Juz Alquran

Usianya belum genap enam
tahun. Tingkahnya pun masih polos, sama seperti bocah-bocah lainnya.
Namun, anak ini sungguh istimewa. Dalam usia sangat belia itu, dia sudah
menghafal 29 juz Alquran.
Dialah Musa. Bocah asal Bangka itu memang snagat fasih melafalkan
ayat-ayat suci Alquran. Kini, dia tengah mengikuti ajang lomba menghafal
Alquran di salah satu stasiun televisi di Jakarta.
Beberapa waktu lalu, penampilan Musa memukau juri dan penonton.
Semula, para penonton tak percaya bocah mungil itu bisa menghafal 29 juz
Alquran. Maka, diteslah dia oleh dewan juri. Dia disuruh meneruskan
bacaan ayat yang dibacakan salah satu juri.
Hasilnya, luar biasa. Dengan tenang, Musa bisa meneruskan bacaan itu
dengan sempurna. Tak sekadar hafal, tajwid pun pas. Ditambah lagi
suaranya yang merdu.
Subhanallah… Ayah bunda semua, inilah sebuah nilai. Bahwa
anak kecil sekalipun dia sangat terbatas kemampuannya, ketika dia
menjadi mulia karena Alquran maka kita semua tunduk, karena Allah telah
memuliakannya dengan Alquran,” kata salah satu juri di ajang itu, Amir
Faisol.
Aksi Musa sungguh memukau. Sehingga di antara juri dan penonton pun
meneteskan air mata, menangis haru. Bahkan, salah satu juri melangkah
menghampirinya. Juri itu mencium tangan dan kening Musa.
Menurut sang ayah, Hanafi, sejak masih dalam kandungan Musa sudah
dikenalkan dengan bacaan Alquran. Hanafi dan istrinyalah yang membacakan
Alquran untuk buah hati mereka semasa masih di dalam kandungan.
Membimbing Musa untuk menghafal Alquran bukan tanpa perjuangan.
Hanafi yang hanya bekerja sebagai petani di Kecamatan Muntok, Kabupaten
Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, ini bahkan sempat dicap sebagai
ekstrimis karena tidak memberikan ruang untuk Musa bermain.
Sejak usia dua tahun, Musa telah diperkenalkan huruf-huruf hijaiyah.
Metodenya sederhana. Sang ayah hanya menempel satu atau dua huruf
hijaiyah di dinding untuk selalu diulang-ulang oleh Musa. Setelah Musa
hafal, huruf itu diganti dengan yang lainnya. Metode ini dilakukan
hingga Musa hafal seluruh huruf hijaiyah.
Sekitar usia 3,5 tahun, Musa pernah merasa bosan. Musa yang kala itu
masih balita selalu menangis saat diajak mengaji. Namun sang ayah tetap
saja memberi Musa pelajaran menghafal Alquran dengan dibantu oleh
penghafal Alquran, Sabilar Rosyad.
Kini, pelajaran itu membuahkan hasil. Untuk menggenapi hafalan 30 Juz
Alquran, Musa tinggal menghafal surat An-Nahl dan Bani Israil. Selain
hafal kitab suci, Musa kecil juga selalu melakukan ibadah di malam hari,
semisal salat sunah.
Setelah beribadah malam it, Musa tidak tidur lagi, tetapi menunggu
waktu subuh. Setelah itu dia bermain dengan anak-anak sebayanya. Namun
yang membedakan dengan anak lainnya, di tengah kegembiraan bermain itu,
Musa masih sempat mengulang hafalan Alquran. Juara 1 MTQ tingkat
Kabupaten Bangka Barat untuk cabang Tahfidz Quran 20 Juz menjadi salah
satu prestasinya. [sp/dream]