Ini Isi Surat Curahan Hati Anak Lokalisasi Dolly

Penutupan lokalisasi Dolly dan Jarak ditetapkan pemerintah kota Surabaya pada 18 Juni 2014
mendatang. Namun, beberapa oknum juga terus melakukan penentangan.
Termasuk menuding Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini melanggar Hak Asasi
Manusia (HAM) para pekerja dan warga terdampak. Sebab, mereka
menggantungkan penghidupannya pada roda perekonomian bisnis esek-esek. Risma balik menanyakan mengenai HAM anak-anak di sana.

Anak-anak di kawasan lokalisasi, lanjut
Risma, juga punya hak untuk itu. “Anak punya hak. Warga juga punya hak.
Bukan hanya hak pemilik wisma,” tegasnya kepada wartawan di kediaman
wali kota, Senin (9/6/2014) lalu. Ia sempat bercerita, ia mendapatkan
kiriman surat curahan hati seorang anak lokalisasi di kawasan Jarak.

Adanya surat itu dibenarkan oleh Kepala
Bagian Humas Muhammad Fikser. “Memang betul itu dikirim sekitar 4 hari
yang lalu (Jumat, Red). Sebelum ke Bu Wali didisposisi ke saya. Beliau
sering dapat surat berisi curhatan begitu, yang biasa mengirimkan ya
pasti anak-anak yang berani,” ungkapnya, Selasa (10/6/2014).

Sepucuk surat sederhana itu dikirim oleh
Catur, siswa kelas 4 SDN Putat Jaya V. Ia menuliskannya di atas selembar
kertas buku tulis dengan tangan, khas anak-anak. Surat itu lantas
ditempelkan oleh Fikser di belakang fotonya bersama Risma berukuran 10R
berbingkai kayu. Begini bunyinya:

Asalam mualaikum
Kepada ibu Tri Risma Harini
Saya tulis
surat ini mau berterima kasi kepada ibu. karna akan menutup tempat
lokali sasi di kampung saya. karna nanti saya bisa belajar dan bermain
lebi nyaman dan tenang.
Saya Catur yang
kapan hari baca puisi untuk ibu Risma di SDN Putat Jaya V. Saya kirim
kenang kenangan berupa foto dan video untuk ibu Risma. Vidio waktu say
abaca puisi.
Terima kasih sudah baca surat ini.
Wasalam mualaikum
Salam manis Catur
 
sumber: bringislam