Tiga Rekomendasi Muhammadiyah Terkait Kebijakan Ekonomi

Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan  (MEK) PP Muhammadiyah mengeluarkan tiga  rekomendasi terkait arah pengembangan ekonomi warga Muhammadiyah.
Rekomendasi yang dikeluarkan usai Rapat Kerja Nasional (Rakernas) serta penyelenggaraan seminar nasional  E-Money  Muhammadiyah sejak Jumat-Sabtu (18-19 April 2014) di aula lantai 6 Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka  (UHAMKA) di Jakarta.
Dalam rekomendasi yang dibacakan dalam konferensi pers tersebut, Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan PP Muhamamdiyah, Syafrudin Anhar, menegaskan, rakernas MEK merekomendasikan tiga hal.
Pertama, terkait dengan e-money Muhammadiyah yang dibahas dalam seminar nasional sebagai financial inclusion dan less cash society, MEK akan  segera menindaklanjutinya dengan kemungkinan menjalin kerjasama dengan PT Telkom, fakultas Teknik di Universitas Muhammadiyah, khususnya dalam pengembangan  teknologi IT.
Kedua,  untuk mendorong pengembangan ekonomi umat di lingkungan Muhammadiyah, masing-masing Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Muhammadiyah di setiap provinsi untuk  membuat tim penyusun potensi ekonomi.
Dengan adanya peta potensi ekonomi Muhammadiyah akan memudahkan Muhammadiyah bersinergi dengan berbagai lembaga pemerintah dan swasta dalam meningkatkan ekonomi warga Muhamamdiyah.
Ketiga, terkait pengembangan sektor riil yang ada serta untuk mendorong kewirausahaan di lingkungan warga Muhammadiyah. MEK mempertegas menjalin kerjasama dengan perusahaan ritel BUMN dengan nama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) dengan kerjasama ini Muhammadiyah bersama RNI akan saling berpadu dalam mengembangkan ekonomi umat.
“Demikian rekomendasi ini, saya berharap hasil dari Rakernas Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan ini memiliki manfaat dalam pengembangan ekonomi umat,”ujarnya.
Sementara dalam pertemuan forum dekan ekonomi yang dihadiri oleh dekan-dekan Fakultas  Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) seluruh Indonesia, Syafrudin  menambahkan, bahwa keberadaan fakultas ekonomi di PTM sebagai instrumen penguat dan laboratorium bagi pengembangan kewirausahaan bagi generasi muda Muhammadiyah.
Selain itu, forum dekan juga berkomitmen untuk memperkuat relasi Majelis dan berkomitmen untuk memperkuat relasi Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Muhammadiyah sebagai bagian persyarikatan dan perguruan tinggi sebagai amal usaha Muhammadiyah (AUM).[sp/agus/hidayatullah]