Isu Intoleransi tentang Syiah Ternyata Tidak Laku di Yogyakarta

Yogyakarta. “Intoleransi” adalah kata-kata yang sering digunakan oleh segelintir orang demi kepentingan kelompoknya bahkan pribadi untuk menghalau kepentingan ummat yang banyak dan lebih penting.  Di Yogyakarta, dengan kata-kata yang sudah tidak sakti itu : “intoleransi”, segelintir orang memprovokasi kelompok lain untuk mencap kebutuhan Ummat Islam yang jamak mengenai ketidakdukungannya akan keberadaan aliran sesat Syiah sebagai intoleran.
Atas nama kerukunan segelintir kecil kelompok ini juga memprovokasi Gubernur dan MUI agar “membunuh” gerakan ummat yang menolak aliran sesat Syiah ini -yang notabene adalah kebutuhan jamak Kalangan Muslim di Yogyakarta- dengan menyebutnya sebagai “bibit intoleransi”.
Namun isu intoleransi yang sebenarnya akal-akalan ini ternyata tidak laku. Faktanya Ummat Muslim yang jamak dan dari banyak berbagai ormas -yang masing-masing ormas memiliki pendukung yang banyak- itu sukses dan mendapat sambutan baik oleh masyarakat dari Yogyakara ujung selatan sampai utara. Ormas-ormas itu antara lain Majelis Ummat Islam Bersatu, Pemuda Muhammadiyah, Syam Organizer, Hilal Ahmar Indonesia, KOKAM, Harokah Islamiyah, Front Ummat Islam, MDI Al Muslimun, MPI (Mahasiswa Pecinta Islam), FKAM (Forum Aktivis Masjid).
Bahkan, pada Ahad, (15/12/2013) Delapan belas Ormas Islam yang tergabung dalam komunitas Masyarakat Pecinta Sunnah Yogyakarta bersatu menyelenggarakan bedah buku yang diterbitkan MUI Pusat berjudul “Mengenal & Mewaspadai Penyimpangan Syiah di Indonesia” di Masjid Kampus UGM Yogyakarta yang dipimpin langsung deklarasinya oleh Bupati Sleman, Drs H Sri Purnomo, MS.i
Kegiatan terakhir yang melibatkan Ummat yang banyak dan anti aliran Syiah ini bekerja sama dengan Ta’mir Masjid Al Muttaqin Pete, sukses mengadakan Tabligh Akbar Mengupas Buku Panduan MUI Pusat (Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syi’ah di Indonesia) yang dihadiri sekitar 400 jamaah.
Perlu diketahui bahwa kegiatan yang dilaksanakan tanggal 25 januari 2014 lalu ini adalah kegiatan yang ke-11 yang telah diadakan gabungan ormas tersebut yang sudah dilaksanakan mulai dari Bantul Selatan Sampai bagian utara Daerah Istimewa Yogyakarta Ini, yakni Sleman.
[sp/kokam.or.id]