Siswi SD Muhammadiyah di Gresik Ciptakan Penyiram Tanaman dengan Ponsel

Gresik- Siswa muhammadiyah kembali menunjukkan prestasinya di bidang ilmu dan teknologi. Dua orang anak siswa kelas lima  berhasil menciptakan alat penyiram tanaman dengan ponsel. Mereka adalah siswi Sekolah Dasar Muhammadiyah Manyar, Gresik, Jawa Timur.
Konsep bernama Autopot ini memanfaatkan ponsel bekas untuk menyiram tanaman di mana dan kapan saja. Sistemnya memindahkan energi kimia menjadi energi listrik dan gerak. Fatima Ezzat dan Aurumita, pembuat konsep Autopot, memaparkan cara kerja dari alat Autopot adalah dengan menyambungkannya dengan ponsel bekas. Lalu, dinamo akan bergerak menyedot dan memancurkan air jika ada sambungan telpon masuk.
“Jadi, prosesnya adalah ketika menelpon ke ponsel bekas, maka getaran dari ponsel bekas itu akan mengubah energi gerak menjadi listrik dan selanjutnya akan memberikan tekanan pada air,” ujar Fatima dan Aurumita, kepadaVIVAnews, di Pameran Finalis Kompetisi Ilmiah LIPI, Jakarta, 14 November 2013.
Aurumita mengaku memiliki hobi menanam. Namun karena sering bepergian ke luar kota, dia kerap lupa menyiram tanamannya. Dari sinilah ide menyiram tanaman dari jarak jauh bermula.
“Lalu, saya berpikir bagaimana menciptakan alat untuk menyiram tanamannya secara otomatis. Akhirnya saya menemukan ide menyiram tanaman hanya dengan melakukan panggilan telpon,” ujar Aurumita.
Dia menambahkan, dengan bantuan alat Autopot ini maka orang-orang akan dapat menyiram tanaman dari mana dan kapan saja. Sekarang pemilik tanaman tidak perlu lagi merasa khawatir tanamanannya layu akibat tidak disiram.
“Biaya pembuatan alat Autopot ini hanya Rp350 ribu. Komponennya terdiri dari botol bekas, ponsel bekas, kabel, kartu SIM card, sedotan, dinamo, selotip, baterai, komponen listrik, dan penyemprot air dari mobil bekas,” tutur Fatima.
Autopot adalah salah satu finalis dari kategori National Young Inventor Awards (NYIA) di Kompetisi Ilmiah yang digelar oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada 14-15 November 2013.
NYIA adalah ajang kompetisi hasil penemuan siswa umur 8-18 tahun yang mempunyai sifat untuk memudahkan dan mendukung suatu pekerjaan dengan menggunakan teknologi yang ramah lingkungan. Semoga para generasi muda bangsa ini akan menemukan inovasi-inovasi yang berguna untuk kepentingan umat. (mch)