Analisa Singkat Dzulhijjah 1434 H

 
Assalamu’alaikum
warohmatullohi wabarakatuh.
Alhamdulillah, di sela-sela
kesibukan penulis setelah melangsungkan acara pernikahan pada tanggal 14
September 2013 (8 Dzulqo’idah 1434 H) serta masih harus bulak-baliknya antara
Depok – Bandung karena sedang menjalani studi, penulis masih bisa menyempatkan
diri untuk sedikit menganalisa Dzulhijjah 1434 dari segi sudut pandang
sederhana secara teoritik dengan landasan kriteria-kriteria sistem kalender
hijriyah yang ada di Indonesia, yaitu sistem kalender ; Hisab Hakiki Wujudul
Hilal, Imkanur Rukyat MABIMS ( 2-3-8), dan sistem Imkanur Rukyat LAPAN (4-6,4)
atau penulis katakan sebagai Sistem Kalender Imkanur Rukyat PERSIS karena
notebene PERSIS melalui Keputusan Bersama Dewan Hisab Dan Rukyat Dan Dewan
Hisbah Nomor:
005/Pp-C.1/A.3/2012 Nomor: 019/Pp-C.1/A.2/2012 Tentang Kriteria Imkanur
Rukyah Persis.
Sedikit penulis ketengahkan
kembali mengenai kriteria-kriteria diatas, yaitu :
a.    Hisab
Hakiki Wujudul Hilal
Dengan sistem ini, suatu keadaan
akan memasuki bulan baru dengan kriteria :
–         
Telah terjadi ijtima’,
–         
Ijtima’ terjadi sebelum
Matahari terbenam, dan
–         
 Saat Matahari terbenam piringan Bulan masih di
atas ufuk.
b.    Imkanur
Rukyat MABIMS (2-3-8)
Untuk
memasuki bulan baru ketika terjadi ijtimak, kriteria Imkanur Rukyat (IR) 2-3-8
ini memiliki syarat :
–         
ketinggian minimal 2 derajat,
–         
jarak bulan-matahari minimal 3 derajat, dan
–         
umur bulan minimal 8 jam
c.    Imkanur
Rukyat LAPAN (4-6,4) atau Imkanur Rukyat PERSIS
–           
Beda tinggi antara bulan dan
matahari minimal 4 derajat, dan
–           
Jarak busur antara bulan dan
matahari minimal sebesar 6.4 derajat
Maka,
mari kita lihat data untuk akhir bulan Dzulqo’idah 1434 H :
  1. Dengan aplikasi
    Accurate Time 5.3.6 dengan markaz Jakarta diperoleh :
Geosentris
:
By
the Name of Allah
                  Islamic Crescents’
Observation Project
                   Accurate Times 5.3, By
Mohammad Odeh
*
Settings:-

Calculations for Thul Hejjah 1434 AH Waxing Crescent (New, Evening).

Crescent Visibility on: Saturday 
05/10/2013 CE

Calculations are Done at Best Time at: 
17:54 LT

Calculations are Geocentric.

INDONESIA Jakarta, Long: 106:50:43,0, Lat: -06:12:41,0, Ele:10,0, Zone:7,00

Summer time is: Off

Height above mean sea-level affects rise and set events.

Refraction Settings: Temperature: 10 °C  
Pressure: 1010 mb

Delta T: 68,42 Second(s)

G. Conjunction Time: 05/10/2013 CE,
07:34 LT

Julian Date at Time of Calculations: 2456570,95393

Sunset:  17:47 LT                       G. Moon Age:   +10H 19M

Moonset: 18:02 LT                      
Moon Lag Time: +00H 15M

G. Moon Right Ascension: +13H 02M 36S  
G. Moon Declination: -08°:37′:12″

G. Sun Right Ascension:  +12H 45M
30S   G. Sun Declination:  -04°:53′:10″

G. Moon Longitude: +197°:43′:31″       
G. Moon Latitude: -01°:48′:08″

G. Sun Longitude: 
+192°:21′:56″        G. Sun
Latitude:  -00°:00′:01″

G. Moon Altitude: +02°:00′:58″         
G. Moon Azimuth: +261°:32′:43″

G. Sun Altitude:  -02°:36′:41″          G. Sun Azimuth:  +264°:47′:40″

G. Relative Altitude: +04°:37′:39″     
G. Elongation:  +05°:39′:13″

G. Relative Azimuth: 
-03°:14′:57″      G. Phase
Angle: +174°:19′:55″

G. Crescent Width: +00°:00′:05″        
G. Moon Semi-Diameter: 
+00°:15′:44″

G. Illumination:   00,24 %              G. Horizontal Parallax:
+00°:57′:44″

G. Magnitude: -04,50                   
G. Distance: 379758,00 Km

According to Odeh Criteria, using the following values at Best Time:
  * Moon-Sun Topocentric Relative Altitude
=+03°:40′:04″ (03,7°)
  * Topocentric Crescent width =
+00°:00′:03″ (0,06′)
  * q = -3,13
  * The Crescent Visibility is: Not Visible
Even With Optical Aid.
Dengan
Peta hilal :
 
Gambar 1. Peta Visibiltas Hilal (ODEH) – Geosentris
Gambar 2. Peta Visibilitas Hilal (SAAO) – Geosentris

Gambar 3. Peta Visibilitas Hilal (YALLOP) – Geosentris

Toposentris
:
By
the Name of Allah
                  Islamic Crescents’
Observation Project
                   Accurate Times 5.3, By
Mohammad Odeh
*
Settings:-

Calculations for Thul Hejjah 1434 AH Waxing Crescent (New, Evening).

Crescent Visibility on: Saturday 
05/10/2013 CE

Calculations are Done at Best Time at: 
17:54 LT

Calculations are Topocentric.

INDONESIA Jakarta, Long: 106:50:43,0, Lat: -06:12:41,0, Ele:10,0, Zone:7,00

Summer time is: Off

Height above mean sea-level affects rise and set events.

Refraction Settings: Temperature: 10 °C  
Pressure: 1010 mb

Delta T: 68,42 Second(s)

T. Conjunction Time: 05/10/2013 CE, 05:58 LT

Julian Date at Time of Calculations: 2456570,95393

Sunset:  17:47 LT                       T. Moon Age:   +11H 56M

Moonset: 18:02 LT                      
Moon Lag Time: +00H 15M

T. Moon Right Ascension: +12H 58M 43S  
T. Moon Declination: -08°:31′:09″

T. Sun Right Ascension:  +12H 45M
29S   T. Sun Declination:  -04°:53′:09″

T. Moon Longitude: +196°:48′:09″       
T. Moon Latitude: -02°:04′:36″

T. Sun Longitude: 
+192°:21′:47″        T. Sun
Latitude:  -00°:00′:03″

T. Moon Altitude: +01°:03′:14″         
T. Moon Azimuth: +261°:32′:41″

T. Sun Altitude:  -02°:36′:50″          T. Sun Azimuth:  +264°:47′:40″
– T. Relative Altitude: +03°:40′:04″      T. Elongation:  +04°:53′:59″

T. Relative Azimuth: 
-03°:14′:59″      T. Phase
Angle: +175°:05′:16″

T. Crescent Width: +00°:00′:03″        
T. Moon Semi-Diameter: 
+00°:15′:44″

T. Illumination:   00,18 %              G. Horizontal Parallax:
+00°:57′:44″

T. Magnitude: -04,42                   
G. Distance: 379758,00 Km

According to Odeh Criteria, using the following values at Best Time:
  * Moon-Sun Topocentric Relative Altitude
=+03°:40′:04″ (03,7°)
  * Topocentric Crescent width =
+00°:00′:03″ (0,06′)
  * q = -3,13
  * The Crescent Visibility is: Not Visible
Even With Optical Aid.
Dengan
peta hilal :
Gambar 4. Peta Visibilitas Hilal (ODEH) – Toposentris
 Gambar 5. Peta Visibilitas Hilal (SAAO) – Toposentris

Gambar 6. Peta Visibilitas Hilal (YALLOP) – Toposentris


  1. Dengan
    aplikasi Mawaaqit 2001, data pada tanggal 5 Oktober 2013 ;
Matahari
terbenam : 17:47:29
Azimut                                    : 2640
58’ 47,4”
Bulan
terbenam                   : 18:01:52
Azimut                                    : 2610
19’ 27,8”
Saat
Matahari terbenam :
Ø  Umur
Bulan                    : 10,21 Jam
Ø  Fase
pencahayaan       : 0,24 %
Ø  Tinggi
dari Horizon        : 20 49’
39,5”
Ø  Azimut                              : 2610 43’ 13,1”
Ø  Bright
Limb                      : 3110
17’ 50,2”
Ø  Elongasi                          :
50 35’ 3,8”
           
Dengan
garis tanggal pada 05 Oktober 2013 (tanggal ijtima’) :
 Gambar 7. Garis Tanggal pada 05-10-2013 (dengan kriteria
bulan 00)
Dengan data diatas dengan
markaz Jakarta, kita dapati bahwa :
Ø  Ijtima’
terjadi pada Sabtu, 05 Oktober 2013.
Pkl. 07:34
(versi Accurate Time 5.3.6) dan Pkl. 07:35:51 (versi Al-Falakiyah 2000.0).
Ø  Matahari
terbenam pada Sabtu, 05 Oktober 2013 : Pkl. 17:47
Ø  Bulan
terbenam pada Sabtu, 05 Oktober 2013 : Pkl. 18:01
Ø  Umur
Bulan pada Sabtu, 05 Oktober 2013 : 10,21 jam
Ø  Elongasi
: 50 35’ 3,8”
Maka, dengan data-data
diatas, kita peroleh :
1.    Dengan
Kriteria Hisab Hakiki Wujudul Hilal, ketiga persyaratan untuk memasuki bulan
baru telah terpenuhi, maka dengan Hisab Hakiki Wujudul Hilal, 1 Dzulhijjah
1434 H jatuh pada 06 Oktober 2013 M
.
(lihat
:
2.    Dengan
kriteria Imkanur Rukyat MABIMS (2-3-8) , yang dipegang oleh Pemerintah RI
melalui Kemenag RI, semua syarat untuk memasuki bulan baru telah terpenuhi.
Namun, karena tinggi hilal hanya 30 41’ 25” (versi Al-Falakiyah
2000.0), 20 49’ 39,5” (versi Mawaaqit 2001) dan 3,70
(versi Accurate Time 5.3.6) merupakan kondisi yang sulit untuk keberhasilan
merukyat. Namun jika melihat pada Fatwa MUI nomor 276/MUI/VII/1981, Kemenag
RI bisa menetapkan bahwa tanggal 1 Dzulhijjah 1534 H jatuh pada 6 Oktober 2013
M karena sudah Imkanur Rukyat
.
3.    Dengan
kriteria Imkanur Rukyat LAPAN (4-6,4) atau Imkanur Rukyat PERSIS, dimana syarat
memasuki bulan baru belum terpenuhi, maka PERSIS menetapkan 1 Dzulhijjah 1434 H
jatuh pada 7 Oktober 2013 M.
Demikian analisa singkat
terkait awal bulan Dzulhijjah 1434 H, memang kemungkinan besar akan terjadi
perbedaan, namun perbedaan kali ini benar-benar berbeda karena biasa relatif
Hisab Hakiki Wujudul Hilal yang berbeda dengan pemerintah (Kemenag RI) dan
biasanya pula disertai dengan ekses di berbagai media sosial, namun kali ini
kemungkinan perbedaan terjadi antara Imkanur Rukyat PERSI dengan Hisab Hakiki
Wujudul Hilal dan Imkanur Rukyat MABIMS (2-3-8), harapan kita semua perbedaan
ini berdampak positif dengan makin “aware”-nya
masyarakat terhadap dinamika yang ada terkait sistem kalender hijriyah di
Indonesia dan melihat dengan menyeluruh.
Wa Allahu a’lam bishshowwab
Fastabiqul khoirot.
Oleh : Adi Damanhuri, S. Si ( Sekretaris PD Pemuda Muhammadiyah Kota Depok )