DZIKIR & DOA Memasuki bulan baru dan bulan Ramadhan

DZIKIR & DOA
Memasuki bulan baru dan bulan Ramadhan

1. Hadits dari Thalhah bin Ubaydillah ra. bahwasanya Nabi SAW jika melihat hilal, seraya ia berdoa:

اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالْإِيمَانِ وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ رَبِّي وَرَبُّكَ اللَّهُ

“ALLAAHUMMA AHILLAHU ‘ALAINAA BILYUMNI WAL AIMAANI WAS SALAAMATI WAL
ISLAAM, RABBII WA RABBUKALLAAH” (Terbitkanlah bulan tersebut kepada kami
dengan berkah, iman, keselamatan serta Islam! Tuhanku dan Tuhanmu
adalah Allah).
[HR. Ahmad dan al-Turmudzi]

2. Hadits dari Ibnu Umar ra., Rasulullah SAW bilamana melihat hilal seraya beliau berdoa:

اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْأَمْنِ
وَالْإِيمَانِ وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ وَالتَّوْفِيقِ لِمَا يُحِبُّ
رَبُّنَا وَيَرْضَى رَبُّنَا وَرَبُّكَ اللَّهُ

“Allahu akbar! Ya Allah, nampakkan hilal kepada kami dengan aman, iman,
keselamatan, Islam dan taufiq untuk melakukan apa yang dicintai dan
diridlai Tuhan kami. Tuhan kami dan Tuhan kalian adalah Allah.” [HR.
al-Darimi]

Dalam riwayat al-Thabrani dan Ibnu Hibban, redaksinya berikut ini:

«اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْأَمْنِ وَالْإِيمَانِ،
وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ، وَالتَّوْفِيقِ لِمَا نُحِبُّ وَتَرْضَى،
رَبُّنَا وَرَبُّكَ اللَّهُ»

3. Hadits dari Ali bin Abi Thalib ra., Rasulullah saw. bilamana terbit
hilal bulan Ramadhan, beliau menghadap kiblat kemudian berdoa:

اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالأَمْنِ وَالإِيمَانِ وَالسَّلامَةِ
وَالإِسْلامِ وَالْعَافِيَةِ وَالْمُحَلَّلَةِ وَالرِّزْقِ الْحَسَنِ
وَدِفَاعِ الأَسْقَامِ وَالْعَوْنِ عَلَى الصَّلاةِ وَالصِّيَامِ
وَتِلاوَةِ الْقُرْآنِ، اللَّهُمَّ سَلِّمْنَا لِرَمَضَانَ وَسَلِّمْهُ
مِنَّا حَتَّى يَنْقَضِيَ ، وَقَدْ غَفَرْتَ لَنَا وَرَحِمْتَنَا
وَعَفَوْتَ عَنَّا

“Ya Allah, karuniakan kepada kami rasa aman dan iman, keselamatan dan
Islam, kesehatan prima, rizki yang baik, terhindar dari penyakit, bantu
kami untuk mendirikan shalat, shaum dan tilawatul qur’an. Yaa Allah
pasrahkan kami untuk Ramadhan dan pasrahkan Ramadhan bagi kami sampai
kesudahan Ramadhan. Sungguh Eegkau telah mengampuni kami, merahmati kami
dan memberi kami kesehatan.” [HR. al-Daylami dan Ibn Asakir]
Dalam al-Tabshiroh Ibn al-Jauzi (2/60), doa/hadits dari Ali ra. di atas, ada kelanjutannya:

ثُمَّ يُقْبِلُ عَلَى النَّاسِ بِوَجْهِهِ ، فَيَقُولُ : يَأَيُّهَا
النَّاسُ إِذَا اسْتَهَلَّ شَهْرُ رَمَضَانَ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ
السَّمَاءِ وَأَبْوَابُ الرَّحْمَةِ وَأَبْوَابُ الْجِنَانِ ، وَغُلِّقَتْ
أَبْوَابُ النَّارِ وَسُلْسِلَتِ الشَّيَاطِينُ وَكَانَ للَّهِ – عَزَّ
وَجَلَّ – عِنْدَ كُلِّ فِطْرٍ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ وَنَادَى مُنَادٍ
كُلَّ لَيْلَةٍ : اللَّهُمَّ أَعْطِ كُلَّ مُمْسِكٍ تَلَفًا وَأَعْطِ كُلَّ
مُنْفِقًا خَلَفًا

Kemudian beliau menghadap kepada para sahabat seraya bersabda: “Wahai
manusia, jika hilal Ramadhan nampak, maka pintu-pintu langit dibuka,
pintu-pintu rahmat dibuka dan pintu-pintu surga dibuka. Pintu-pintu
neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu. Bagi Allah dalam setiap malam
ada orang-orang yang dimerdekakan dari api neraka. Dan setiap malam ada
yang menyeru: “Ya Allah, balas orang yang pelit dengan kehancuran dan
ganti orang yang memberi dengan pemberian yang lebih baik.”

Intinya, jika diketahui pertanda bulan baru, bisa dilihat juga bisa
dihisab………. Kebetulan, pertanda bulan baru di masa Rasulullah
hanya bisa diketahui dengan cara dilihat.

 
*) Ustadz Dadang Syaripudin